MenaraToday.Com - Labura :
Informasi mengenai dana desa yang akan dialihkan 35% untuk membantu penanganan Covid 19 telah sampai kemasyarakat, hal ini merujuk kepada Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) nomor 6 tahun 2020 tentang perubahan peraturan Menteri no 11 tahun 2019.
Tanggapan masyarakat pun beragam menyikapi ini dikarenakan kekhawatiran akan tidak tepat sasarannya penyaluran bantuan tersebut.
Ridho Adha, Ketua Umum Marbau Mengudara menyampaikan sikapnya terkait tingginya komentar masyarakat mengenai hal ini.
"Saya pikir kekhawatiran masyarakat hari ini cukup mendasar karena pengalaman sebelum-sebelumnya terjadi pada program PKH dan Rastra yang masyarakat menilai masih ada yang belum tepat sasaran. Ada yang sangat membutuhkan malah tidak dapat. Kitapun menduga ada terjadi kesalahpahaman yang membuat masyarakat hari ini malah underestimate dengan program yang akan berjalan, padahal program ini sangat di butuhkan ditengah kondisi seperti ini". Ujar Ridho
Ridho melanjutkan, agar pemerintah desa benar-benar berlaku objektif dalam program ini supaya tidak terjadi kesalahpahaman ditengah-tengah masyarakat dan Ridho meminta agar Babinsa dan Bhabinkamtibmas di libatkan dalam pendataan.
"Saya melihat kinerja TNI/POLRI selama ini cukup aktif dan sangat efektif diberbagai desa untuk menciptakan suasana yang kondusif ditengah-tengah masyarakat melalui BABINSA dan BHABINKAMTIBMAS nya. Untuk itu perlu kiranya pertimbangan dari kedua lembaga negara tersebut dilibatkan dalam proses pendataan orang-orang yang berhak menerima BLT sebelum data ini diserahkan kepada camat". Lanjut pemuda kelurahan marbau tersebut
Ridho menghimbau agar masyarakat benar-benar bisa terbantukan dalam program ini agar tidak ada lagi masyarakat yang menjual handphone rusak hanya karena ingin membeli sekilo beras untuk menyambung hidup.
"Akan ada beberapa program pemerintah yang akan sampai kemasyarakat, ada dari Kemensos, Kemendes PDTT, Pemkab, Pemprov dll yang akan dijalankan, semoga program ini berjalan sesuai dengan harapan kita semua dan kita berharap tidak ada lagi masyarakat yang menjual handphone rusak untuk membeli sekilo beras demi menyambung hidup dirinya dan keluarganya" tutup Ridho. (tim)
