MenaraToday.Com - Batu Bara :
Dua hari terakhir masyarakat Batu Bara dikejutkan dengan berita penolakan Darwis yang diangkat menjadi Komisaris Utama BUMD PT. Pembangunan Bahtra Berjaya milik Pemkab Batu Bara.
Berita yang viral di media online dan media sosial sontak menjadi pembicaraan di berbagai lapisan masyarakat di Kabupaten Batu Bara.
Melalui surat pernyataan Darwis yang bocor ke media yang intinya menolak jabatan sebagai Komisaris Utama serta pesan Whatsappnya yang diterima wartawan serta pemberitaan di media online terangkum berbagai alasan Darwis menolak jabatan menggiurkan tersebut.
Dirangkum Kamis (18/6/2020), alasan paling menohok yang disebutkan Darwis menolak jabatan yang ditawarkan Bupati Batu Bara Zahir adalah pengakuan Darwis yang merasa dijebak.
Darwis yang juga mantan Cabup Batu Bara pada Pilkada Tahun 2018 lalu, pada surat pernyataannya menyatakan tidak pernah menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pembangunan Bahtra Berjaya didepan Notaris Andi Mulia Azmi.
Bahkan pengangkatan dirinya sebagai Komisaris Utama di perusahaan daerah milik Pemkab Batu Bara tidak berdasar persetujuan dirinya.
Mantan Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten Batu Bara itu juga menyebutkan dirinya tidak memiliki kompetensi bisnis sehingga tidak tepat menduduki jabatan tersebut.
Darwis juga menyebutkan dugaan kasus korupsi yang menerpa BUMD PT Pembangunan Batra Berjaya menjadi salah satu dasar penolakan dirinya.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan itu juga mengatakan menolak jabatan tersebut karena tidak ingin menimbulkan kehancuran bagi daerah Batu Bara.
Akhirnya kepada salah satu media online Darwis yang meniti karir sebagai guru menuturkan (pengangkatan) harus sesuai dengan skill.
"Karena skill kita tak di bisnis, skill saya itu di pemerintahan. Kita masuk (ke tempat) yang saya sendiri tidak kuasai. Kan sama ingin menimbulkan kehancuran bagi Kabupaten Batu Bara. Saya tak ingin hancurkan Batu Bara, sementara di BUMD itu sudah terlalu banyak masalah", curhatnya.
Penolakan Darwis sebagai Komisaris Utama PT. Pembangunan Batra Berjaya diapresiasi oleh banyak netizen di facebook.
Rata-rata netizen mendukung sikap Darwis menolak jabatan di BUMD. Bahan seorang netizen menulis pesan menohok. "ambek buat yg gilo jabatan byk tuh yg mau". (Tim)