Keterangan Gambar : Presiden Jokowi menyaksikan penandatanganan perwira TNI Polri yang baru saja dilantik (Foto : Tim) |
MenaraToday.Com –
Jakarta :
Presiden Republik
Indonesia Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) melakukan pengambilan sumpah dan melantik
750 Perwira TNI-Polri Tahun 2020 terdiri dari 457 TNI dan 293 Polri pada
upacara Prasetya Perwira (Praspa) Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang dilaksanakan secara virtual
(video conference) di Istana Negara, Jakarta, Selasa (14/7/2020).
Upacara
pengambilan sumpah dan pelantikan 750 Perwira TNI-Polri di Istana Negara
diwakili oleh delapan Perwira perwakilan dari TNI AD, TNI AL, TNI AU, dan
Polri, yang terdiri atas empat Perwira TNI-Polri peraih Adhi Makayasa dan empat
Perwira TNI-Polri dari perwakilan agama (Islam, Katolik, Protestan dan Hindu).
Sedangkan Perwira TNI-Polri lainnya mengikuti upacara dari Akademi masing-masing,
yaitu di Akmil Magelang, AAL Surabaya, AAU Yogyakarta dan Akpol Semarang.
Dalam
sambutannya Presiden Jokowi mengatakan, pelantikan saudara-saudara pada tahun
ini, dilakukan secara berbeda dan tidak melakukan upacara secara tatap muka di
halaman Istana, tetapi kali ini dilakukan secara virtual. Hanya para penerima
Adhi Makayasa dan orang tuanya yang hadir secara fisik di Istana Negara
mewakili saudara-saudara semuanya.
Kita harus
mengambil makna dari pandemi Covid-19 saat ini yang melanda 215 negara di
dunia. Memang kita menghadapi masalah kesehatan dan masalah ekonomi yang sangat
pelik. Seperti juga halnya 215 negara di dunia mengalami hal yang sama. Kita
bukan hanya harus mampu mengatasi permasalahan akibat pandemi, tetapi kita
harus memanfaatkan pandemi ini untuk memperkokoh kekuatan bangsa dan melakukan
lompatan-lompatan kemajuan. Krisis akibat pandemi Covid-19 bisa memperkokoh
kepedulian dan kegotongroyongan kita, memperkokoh persatuan dan kebersamaan
kita, mempercepat upaya untuk memperbaiki cara kerja kita, dan juga mempercepat
pengembangan teknologi dan industri kita.
Oleh karena
itu, saya berpesan kepada saudara-saudara, untuk ikut berpartisipasi dalam
rangka menyelesaikan krisis ini dan belajar dari krisis ini, untuk ikut serta
memperkokoh kebersamaan yang berlandaskan Pancasila dalam rangka meraih
lompatan kemajuan.
Sebagai
pengawal masa depan, saudara-saudara harus cakap membaca tantangan dan peluang
ke depan. Yang jelas, dunia berubah dengan begitu cepatnya, disrupsi terjadi di
semua sektor kehidupan, dan revolusi industri jilid ke-4 semakin mendorong
perubahan supercepat tersebut. Dunia juga akan diwarnai oleh hiperkompetisi,
oleh persaingan yang ketat. Antarnegara bersaing untuk menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi termasuk dalam industrialisasi.
Teknologi
militer juga berkembang dengan cepat. Teknologi militer terkini telah
memanfaatkan kecerdasan buatan, automation, augmented reality, dan teknologi
siber telah jauh berkembang, dan masih banyak lagi perkembangan teknologi yang
mengagumkan yang saudara-saudara harus menjadi bagian untuk mengendalikan dan
mengembangkannya.
Saudara harus
memegang teguh kode etik dan jati diri sebagai Perwira TNI dan Polri. Junjung
tinggi kehormatan dan kecintaan sebagai Perwira TNI dan Polri. Pelihara
kekompakan dan persatuan, dan berikan pelayanan yang terbaik kepada bangsa,
negara, dan rakyat kita. Saudara-saudara bukan siapa-siapa tanpa dukungan dan
doa dari para orang tua saudara-saudara. Saudara-saudara juga tidak bisa
menjadi sekarang ini tanpa para pendidik dan pelatih. Oleh karena itu,
bersimpuhlah kepada beliau-beliau yang telah berjasa untuk masa depan
saudara-saudara.
Sementara itu,
para Perwira TNI-Polri peraih Adhi Makayasa dari tiap-tiap Akademi Angkatan dan
Kepolisian yaitu Angga Andhika Yudha (Akmil), Rizqy Zealand Djuhaeri (AAL),
Juanda Siregar (AAU) dan Ivan Pradipta Mahadika (Polri). Sedangkan empat orang Perwira TNI-Polri perwakilan yang
diambil sumpah yaitu Yusuf Hanafi dari Akmil (Islam), Yohana Bernadeta Winda
Sekar Ayu Armanda dari AAL (Katolik), Maichel Triantonov dari AAU (Protestan),
dan Luh Ayu Gitavira Sarasvati dari Akpol (Hindu