Ratusan Anak Yatim Kecewa Atas Kegiatan Santunan ‘Bodong’


Keterangan Gambar : Ratusan Anak Yatim yang kecewa terhadap informasi santunan Bodong (Foto : Illa)

MenaraToday.Com – Pandeglang :

Ratusan anak yatim kecewa atas info santuna yang sedianya akan diadakan di Masjid Jami’atul Iqro yang berada di Kampung Laba RW 8 Desa Cigondang Kecamatan Labuan, Pandeglang, Banten.

Keterangan Gambar : Anak yatim yang menunggu dari pagi kegiatan santunan bodong (Foto : Ila)

Acara santunan yang mengundang banyak anak yatim dari berbagai Desa dan Kecamatan ini dijadwalkan dilaksanakan Minggu (12/8/2020). Namun dari pagi hingga pukul 16.30 Wib para penerima santunan yang sudah berkumpul tidak mendapatkan informasi kapan santunan ini akan mulai dibagikan.

Menurut Julaeha, Salah seorang warga Lingsuh Tarikolot Desa Tarumanegara Kecamatan Cigeulis, Pandeglang,  bahwa dirinya mendapatkan informasi adanya santunan anak yatim ini dari tetangganya pada hari Sabtu (10/7/2020).

 “Saya dan seluruh anak yatim yang ada di desa kami diangkut semua kesini karena kami mendapat undangan bahwa ada pembagian santunan untuk anak-anak yatim.” Tuturnya

Berdasarkan informasi, para undangan yang hadir dalam acara tersebut terkesan ditelantarkan oleh si empunya acara, bahkan para undangan yang telah hadir dilokasi sejak pagi hingga sore tadi tidak diberi makanan atau konsumsi apapun, mereka hanya diberi air mineral kemasan gelas.

Kasihan  mereka yang datang duluan dari pagi, okelah kalau si anak ditemani oleh orang tuanya mungkin ada yamg jajanin. Yang kasihan ini yang datangnya sendiri mau minta jajan kesiapa?” Jelas Julaeha

Tidak hanya itu ternyata kegiatan santunan anak yatim itu tidak diketahui oleh RT ataupun pihak desa setempat.

“Kami disini justru bingung siapa yang hendak mengadakan santunan anak yatim disini, karena sejauh ini tidak ada pihak manapun yang memberi tembusan ataupun izin mengenai kegiatan itu” Ungkap Kades Cigondang, Cepi Suteja.

Karena  tidak adanya kejelasan mengenai kapan santunan ini akan dimulai tepat jam 16.30 Wib, ratusan warga akhirnya membubarkan diri dengan rasa kecewa. Namun meski demikian warga sedikit lega karena Kepala Desa setempat bersedia menanggung biaya uang bensin untuk warga yang hadir diacara santunan yang tidak jelas tersebut. (ILA)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama