Penghobi Ikan Cupang di Daerah Kapuas Hulu Menggeliat


MenaraToday.com - Kapuas Hulu

Dalam beberapa bulan terakhir ini, budidaya ikan cupang cukup menjadi trend, bahkan sudah merambah hingga ke daerah, para penghobi ikan maupun masyarakat awam lainnya menyatakan ketertarikan pada ikan hias ini.

Cupang, salah satu ikan air hias tawar yang kini makin digandrungi hampir seluruh kalangan, ternyata menyisakan cerita tentang asal muasal ikan bernama latin betta splendens tersebut.

Di kalangan penggemarnya, predator kecil ini terbagi atas tiga genus, antara lain cupang aduan, cupang hias (plakat, halfmoon, crowntail), dan cupang alam.

Yayat, warga Kedamin Kecamatan Putussibau Selatan mengaku sangat tertarik dengan ikan cupang, sehingga baru mulai memliharanya.

"Sekarang saya juga jadi tertarik memelihara ikan cupang ini, karena memang dari bentuknya berbeda dari ikan hias lainnya, keindahannya berenang, bentuk fisiknya menurut saya cukup unik," tutur yayat yang memiliki komunitas Yaya Betta Fish (Cupang Komunitas Kedamin) kepada wartawan, Jum'at, (30/10/2020)

Kata dia, ikan cupang sendiri merupkan ikan dari daerah tropis yang tempat hidupnya berada di rawa-rawa dan tempat yang memiliki arus air yang tenang. 

Secara garis besar, ikan cupang memiliki berbagai jenis seperti halfoon yang memiliki ekor dan sirip lebar, plakat yang memiliki ekon dan sirip yang tidak selebar halfmoon, dan crown tail (serit) yang ekor dan siripnya seperti jarum.

" Ikan cupang sendiri dapat dikenali dengan mudah karena bentuk tubuhnya yang unik tidak seperti ikan pada umumnya."jelas Yayat yang akrab di panggil Teh Yayat

Dikatakan yayat, beberapa bulan ini trend ikan cupang cukup meningkat, ia melihat di Putussibau banyak penghobi ikan juga melirik ikan tersebut, tak hanya itu masyarakat biasa juga tertarik.

"Ikan cupang ini disukai dari anak-anak hingga orang dewasa, jadi sangat indah dipandang dalam aquarium," ucap yayat.

Yayat melihat juga kedepan potensi pasar ikan cupang ini cukup menjanjikan, maka sekarang mulai diburu para pencinta ikan. 

"Peliharanya juga tidak terlalu ribet seperti ikan hias lainnya, dalam wadah kecil saja dia bisa hidup," kata Yayat.

Yayat berharap kelestarian ikan ini juga terus terjaga, sehingga anak cucu kelak masih bisa menjumpai ikan hias yang indah ini. "pungkasnya mengakhiri perbincangan dengan wartawan


Pewarta : Bayu Hary Widodo

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama