Risma, Bocah Penderita Tumor Ganas Asal Cigeulis Meninggal Dunia

MenaraToday.Com - Pandeglang : 

Risma, bocah berusia 1,5 tahun yang menderita tumor ganas asal kampung Telasari desa Cigeulis Kecamatan Cigeulis kabupaten Pandeglang, Banten dinyatakan meninggal dunia, setelah selama kurang lebih 20 hari Risma beserta kedua orang tuanya berada di Rumah Sakit Umun Daerah (RSUD) Banten.

Bocah yang harusnya bermain riang bersama teman-temannya ini menghembuskan nafas terakhirnya pada Selasa (18/05/21) Sekitar Jam 03.00 wib di RSUD Banten.

Perlu diketahui Risma menderita Tumor Ganas sejak usia balita, namun sang ibu Nurhaenah tidak mengira bahwa tanda merah yang sudah muncul sejak lahir itu ternyata bukan tanda lahir melainkan tanda penyakit. 

Nurhaenah juga sempat mengatakan, tidak ada firasat atau pertanda apapun selama kehamilannya. Sakit yang diderita buah hatinya kata Nurhaenah, itu bermula dari munculnya tanda lahir berbentuk bintik merah diperut bagian samping kanan, namun bintik merah itu semakin membesar seiring bertambahnya usia sang anak.

"Selama hamil Risma biasa aja layaknya orang hamil normal dan Waktu baru lahir dikira tanda lahir biasa ternyata tanda itu semakin membesar dan melebar dan anak saya sering demam dan merasa kesakitan," ujarnya

Dirinya mengaku bersama suaminya (Ade Satir), sempat membawa Risma ke seorang dokter, saat itu dokter mengatakan Risma menderita tumor ganas dan harus segera dioperasi, dokter juga menyarankan agar dirinya membuat kartu BPJS, karena untuk operasi membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

"Pernah dibawa berobat ke dokter Rijal, waktu itu hanya disuruh bikin BPJS karena katanya untuk biaya operasi butuh uang banyak jangan sampai menghabiskan rumah dan sawah, boro boro rumah sama sawah saya tinggal aja masih numpang," ucapnya

Nurhaenah menambahkan, Kondisi anaknya semakin parah saat usianya masuk usia 1 tahun. Dari bintik merah, muncul benjolan, kini kondisi Risma semakin memburuk dan terkulai lemah ditempat tidur.

Lanjut Nurahenah, karena keterbatasan ekonomi, dirinya hanya bisa pasrah pada keadaan dan kondisi sang anak, dengan tetap berharap akan ada bantuan yang datang. 

"Suami saya kan pekerjaannya serabutan jangankan untuk biaya operasi anak untuk makan sehari-hari aja kami harus kerja keras," ungkapnya.

Sebelumnya, Risma sempat dibawa ke RSUD Banten dengan didampingi oleh Salah satu organisasi sosial. Tujuannya, agar Risma segera mendapat penanganan dan dioperasi. Namun, hingga hari ke 20 di RSUD Banten Risma belum juga dioperasi.

"Anak saya sudah 20 hari disini, dari awal kesini hingga hari terakhirnya anak saya hanya dirawat seadanya dan tidak dioperasi, kata yang mendampingi nunggu BPJS keluar, sementara BPJS baru jadi tanggal 28 Mei nanti," tuturnya

Nurhaenah mengaku pasrah dengan kondisi Risma, mungkin itu yang terbaik untuknya. 

"Sekarang anak saya sudah tidak lagi merasakan sakit, Allah lebih sayang anak saya," lirihnya

Nurhaenah mengucapkan, terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah berdonasi dan membantu perjuangannya dalam proses penyembuhan serta pengobatan anaknya hingga titik terakhir. (Ila)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama