Pasca OTT KPK, Jamaah Sholawatan dan Yasin Desa Wangkal Doakan Probolinggo Aman dan Kondusif

MenaraToday.Com - Probolinggo : 

Perubahan dinamika kehidupan, sosial, politik dan pemerintahan di Kabupaten Probolinggo pasca Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang di lakukan oleh KPK terhadap Puput Tantriana Sari (Bupati Probolinggo non aktif) dan Hasan Aminuddin (suami PTS), serta menyeret keterlibatan 22 orang ASN di lingkungan Pemkab Probolinggo yang saat ini masih mendekam di dalam tahanan lembaga Anti Rasuah beberapa pekan yang lalu, membuat ke khawatiran dan kecemasan tersendiri bagi sebagian masyarakat, hal ini cukup beralasan, pasalnya, pasca OTT yang di lakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), lembaga Anti Rasuah tersebut sampai saat ini masih melakukan penggeledahan di beberapa kantor dinas Pemkab Probolinggo.

Tidak beranjak nya tim dari lembaga anti korupsi di Pemkab Probolinggo   membuat sebagian masyarakat merasa prihatin dan cemas,

"Pada dasarnya semua masyarakat Kabupaten Probolinggo mendukung penuh pemberantasan korupsi yang di lakukan oleh KPK, namun, di sisi lain, ke traumaan serta kecemasan  pastilah muncul di benak para pegawai Pemkab, kondisi seperti ini dapat mengganggu optimalisasi pelayanan yang di berikan terhadap masyarakat," terang Arifin salah seorang tokoh masyarakat desa Wangkal.

Sebagai salah seorang tokoh masyarakat di desanya, pria bertubuh tegap ini senantiasa menghimbau dan mengajak masyarakat untuk selalu menjaga kerukunan, saling menghormati dan tidak saling mencaci,'

"Kepada semua masyarakat khususnya masyarakat desa Wangkal marilah kita bersama sama selalu menjaga kerukunan, dan senantiasa mempererat tali silaturahmi yang selama ini terjaga dengan baik, adapun kasus hukum yang saat ini menimpa Bapak Hasan Aminuddin dan Ibu Tantri (Bupati Probolinggo non aktif) itu semua merupakan sebuah takdir keduanya, jangan karena hal itu kita menjadi terpecah belah,  harapan saya kepada Pemkab Probolinggo yang saat ini mengalami krisis kepercayaan, secepatnya dapat segera bangkit dan mengejar ketinggalannya. Sudah menjadi tugas dan kewajiban kita bersama sebagai masyarakat Kabupaten Probolinggo untuk mengembalikan rasa kepercayaan yang hilang tersebut, bersama sama pasti kita bisa," ujar Arifin.

Tidak hanya sekedar himbauan, untuk mewujudkan harapannya,  Arifin  juga melaksanakan beberapa kegiatan, salah satunya adalah dengan mengundang Jama'ah Rutinita Sholawatan dan Pengajian Yasinan ke kediamannya, Senin (27/9/2021)

"Kegiatan ini bertujuan untuk mendoakan agar Kabupaten Probolinggo tetap kondusif, dan juga dalam kegiatan ini para jamaah bersama sama mendoakan bapak Hasan Aminuddin, Ibu Tantri serta ke 22 ASN yang sekarang menjalani proses hukum di KPK. Kami berharap apa yang menimpa Bapak Hasan Aminuddin, Ibu Tantri serta ke dua puluh dua ASN segera selesai, dan semoga mereka semua selalu di berikan kesehatan, kesabaran serta ketabahan dalam menjalani ini semua,"kata Arifin.

Senada dengan apa yang di sampaikan oleh Arifin, salah seorang Jama'ah Sholawatan dan Pengajian Yasinan yang ikut hadir pada waktu itu mengatakan bahwa Sholawatan dan pengajian yasinan kali ini khusus mendoakan Bapak Hasan Aminuddin, Ibu Tantri serta ke dua puluh dua ASN yang sekarang di tahan KPK, 

"Doa bersama ini sebagai bentuk dukungan moril dari masyarakat terhadap pemimpinya, bukan berarti kami mendukung seorang koruptor, urusan hukum yang saat ini menjerat mereka, biarlah itu menjadi ranah penegak hukum, bagi kami Bapak Hasan Aminuddin dan Ibu Tantri bagaimanapun juga pernah menorehkan jasa terhadap  Kabupaten Probolinggo selama beliau berdua menjabat menjadi Bupati, itulah fakta sejarah yang tidak boleh kita lupakan," tambah salah seorang jama'ah yang namanya enggan di sebutkan. (Tim)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama