Gara-Gara Kabel PLN Dicuri, ANBK Siswa SD Di Kecamatan Labuan Terpaksa Ditunda


MENARATODAY.COM-Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) dikecamatan Labuan yang melaksanakan Assesment Nasional Berbasis Komputer (ANBK) diSMPN 2 Labuan Gagal dilaksanakan. Hal itu terjadi karena adanya gangguan listrik disekolah tersebut. Awalnya para guru disekolah tersebut menduga terjadi pemadaman listrik oleh PLN, namun ternyata setelah adanya laporan yang dilakukan oleh salah seorang guru dari sekolah tersebut, pihak PLN menyatakan tidak ada jadwal pemadaman pada hari itu.

Setelah diselidiki ternyata kabel milik PLN Gardu Induk caringin yang terletak di kampung karet desa caringin kecamatan labuan, Sepanjang delapan meter raib digondol maling pada Senin (22/11/21).

Kepala sekolah SMPN 2 Labuan M. Nachrowi Taufik menyatakan, bahwa kejadian tersebut benar terjadi. Dan pihaknya terpaksa melakukan penundaan ANBK tersebut hingga waktu yang belum dapat ditentukan. 

"Betul itu, peserta ANBK merupakan siswa SD dari caringin dan teluk, mereka melakukan ANBK disekolah kami, namun karena ada kejadian diluar dugaan akhirnya kami terpaksa menunda ANBK tersebut," ungkapnya. Selasa (23/11/21).

Menurut keterangan saksi Mahdi, peristiwa pencurian  diperkirakan terjadi pada pukul 03.00 WIB dini hari. Kabel yang hilang berupa kabel jenis NYY 70 + N warna hitam, kurang lebih sepanjang 8 Meter milik PT. PLN (Persero).

Pelaku diduga melancarkan aksinya menggunakan alat bantu berupa Gunting Kabel untuk memutus aliran listrik dengan merusak gembok pintu Gardu PLN terlebih dahulu dan mematikan Headboom untuk memutus aliran listrik kabel tersebut.  Kemudian memotong kabel yang berada di saluran Gardu PLN kemudian pelaku naik keatas, dan memotong kabel yang tersambung di Travomator atas Gardu PLN.

Mahdi yang juga selaku petugas teknik lapangan PT PLN menjelaskan, awalnya sekitar pukul 08.00 WIB, dirinya mendapat laporan dari salah satu guru SMP N 2 Labuan yang menelpon ke kantor PLN Labuan, guru tersebut mengeluh karena listrik mati sehingga kegiatan UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) tidak dapat dilaksanakan.

"Kami dapat laporan dari salah seorang guru di SMPN 2 Labuan yang mengeluhkan listrik padam, karena pada hari senin itu mereka akan melaksanakan ujian,” jelasnya.

Mahdi menuturkan, saat ini telah dilakukan penggantian kabel menggunakan kabel baru. Karena saat dilakukan pengecekan ditemukan kerusakan pada Travomator, sehingga sementara digunakan Travomator cadangan UGB (Unit Gardu Berjalan) sambil menunggu Travomator pengganti yang sedang di siapkan oleh PT. PLN (Persero).

Sementara itu, menurut keterangan warga yang enggan disebutkan namanya, listrik padam sekitar Pukul 03.00 WIB, saat itu cuaca memang sedang hujan lebat sehingga tidak ada yang melihat ciri-ciri pelaku dengan jelas.

"Yaa akibatnya listrik padam dari mulai Kampung Pangsor, Desa Caringin sampai Kampunh Karet, Desa Teluk, Kecamatan Labuan," tukasnya.

Ditempat terpisah, Kanit Reskrim Polsek Labuan IPDA Tb Saefudin SH membenarkan adanya laporan masyarakat terkait tindak pencurian kabel milik PT PLN.

"Laporan secara resmi dari pihak PLN memang belum ada, namun demikian kami tetap cek TKP agar kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari,” tegasnya. 

Ia menjelaskan, Kejadian sekitar 03.00 WIB dini hari, posisi kabel yang dicuri berada di dalam pipa paralon besi warna abu-abu dengan posisi tegak lurus keatas dari Gardu PLN sampai ke Travomator sepanjang kurang lebih 8 (delapan) meter. Diperkirakan kabel yang dicuri tersebut berisi tembaga kurang lebih sebanyak 15 kg.

“dan kami bersama-sama tim teknisi dari PT PLN mendatangi tempat kejadian, Alhamdulillah tadi pada pukul 16.00 listrik sudah kembali nyala,” tambahnya.

Untuk sementara kata Kanit Reskrim, Tempat Kejadian Perkara (TKL) dipasangi garis polisi sampai ada penggantian Travometer yang baru oleh pihak PLN.

Akibat kejadian tersebut, PT PLN (Persero) ditaksir mengalami kerugian sekitar Rp4.000.000,- (empat juta rupiah). (ila)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama