Baju Batik SMP di Simalungun Cekik Ekonomi Orangtua Siswa/i

Menaratoday.com, Simalungun:

Beredarnya baju batik yang diperjualkan pada siswa/i SMP  di Kabupaten Simalungun membuat ekonomi orang tua murid tercekik dan sangat mengeluhkan hal tersebut.

Salah satunya sekolah yang memperjualkan  baju batik pada murid yaitu SMP N.1 Huta Bayu Raja. Dan menurut Antoni MH Sitorus Selaku Kepala Sekolah, penjual batik tersebut merupakan hasil rapat MK2S (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) serta arahan dari ketua MK2S untuk seluruh siswa/i di Simalungun membeli baju batik.

Sedangkan harga dari baju batik sekolah di banderol Rp.120.000/pcs tanpa terkecuali semua siswa/i di haruskan membelinya. Dan diduga untuk memuluskan bisnis baju batik, pihak sekolah hanya membayar Rp.110.000/pcs pada pengadaan barang serta Rp.10.000/pcs untuk sekolah.
"Itu hasil rapat dan arahan dari ketua MK2S. Baju batik dibayarkan pada penyedia Rp.110.000/pcs dan Rp.10.000/pcs untuk sekolah. Kalau baju batik sekolah tanpa terkecuali, seluruh siswa/i SMP harus membelinya" Jelas Antoni MH Sitorus.

Namun terkait penjualan baju batik sekolah pada siswa/i SMP Negeri tersebut saat dikonfirmasi pada Kepala Dinas Pendidikan, Zocson Silalahi mengaku, "Saya tidak tau adanya penjual seragam baju batik disekolah" ungkapnya melalui sambungan selluler.

Dan dengan beredarnya penjualan batik sekolah saat ini, membuat Orangtua siswa/i mengeluh serta merasa dapat mencekik ekonomi masyarakat Simalungun. Seperti yang di sampaikan Rachman pada menaratoday.com saat dimintai tanggapannya sebagai orangtua siswa SMP Negeri di Kabupaten Simalungun.

"Ini sudah parah kali bang, saat ini ekonomi Orangtua siswa/i SMP baru mau pulih setelah pandemi covid-19 mulai turun, belum lagi harga bahan pokok mulai melambung tinggi dan banyaknya kebutuhan keluarga yang sangat penting yang semakin mahal. Ini pemerintah Kabupaten Simalungun bukannya membantu masyarakat, malah seakan mencekik ekonomi Orangtua siswa/i SMP lagi, dengan harus membelanjakan baju batik. Orangtua siswa/i serba delema ini bang, kalau tidak di belanjakan, nanti bisa berdampak sama anak-anak yang merasa malu pada temannya" Jelas Rachman. (RG)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama