Diduga Tak Libatkan Pekerja Lokal, Pembangunan RSUD Labuan Disoal



Labuan, MENARATODAY.COM-Pekerjaan Pembangunan gedung RSUD Labuan yang berlokasi di Desa Labuan, Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten disoal warga.

Pasalnya, selain tak ada papan informasi proyek yang mencantumkan berapa nilai anggaran yang didanai oleh Pemerintah Provinsi Banten ini, juga karena diduga pihak pelaksana tak melibatkan tenaga kerja lokal.

Berdasarkan pantauan dilapangan, Pembangunan yang dilakukan oleh  PT Himindo Citra Mandiri selaku Kontraktor Pelaksana, dengan Konsultan Pengawas PT Surya Cipta Engineering, dan KSO PT Saeba Konsulindo, Sumber dana DPA Provinsi Banten Tahun Anggaran 2022 tersebut, diduga telah mengabaikan UU 14 Tahun 2008 tentang Informasi Publik.

Hal tersebut terlihat dari hasil penelusuran berkaitan dengan penyelenggara Pembangunan.

Menyikapi hal tersebut, sejumlah organisasi di Kabupaten Pandeglang menggelar audiensi bersama PT Himindo Citra Mandiri, pada Kamis 07 April 2022.

PT Himindo Citra Mandiri yang diwakili oleh Wakil Pimpinan Proyek, Nanang menyampaikan, bahwa terkait anggaran pembangunan RSUD Labuan, lebih baik tanyakan kepada Dinas Kesehatan.

"Kapasitas saya sebagai pelaksana, dan terkait dengan nilai Anggaran bukan kapasitas saya," tuturnya.

Ketika disinggung mengenai pekerjaan yang tidak melibatkan stakeholder setempat, Nanang menegaskan, bahwa kegiatan pembangunan RSUD Labuan 90% pekerjanya merupakan masyarakat sekitar.

Ia juga menambahkan, semua material Pembangunan gedung RSUD labuan pun diambil dari material setempat.

"Materialnya dari material setempat, jadi untuk kegiatan sudah melibatkan masyarakat sekitar," tukasnya.

Bahkan, Nanang menyebut Paguyuban Gempar yang juga merupakan gerakan dari warga sekitar ikut serta dalam pembangunan.

"Saya akan sampaikan kepada pimpinan setiap poin dari hasil Audensi, namun yang perlu diketahui bahwa juga ada paguyuban warga yang diberdayakan," ungkapnya.

Sementara itu dalam acara Audensi, Sujana Akbar salah satu aktivis dari Jaringan aspirasi masyarakat peduli (JAM-P) Banten mengatakan, Pekerjaan Pembangunan gedung RSUD labuan diduga asal-asalan.

"Tanpa Konsultan pengawas yang stadnby untuk mengawasi jalannya pekerjaan, maka kegiatan tidak akan berjalan sesuai rencana," ujar Sujana.

Ia juga menyesalkan, sikap pemilik perusahaan karena tidak bisa hadir dalam acara Audensi.

"Saya sangat kecewa dengan sikap Perusahaan yang hanya menghadirkan Pelaksana tanpa Konsultan tekhnis, dan juga Direktur Perusahaan," jelasnya.

Ditempat yang sama Perwakilan Karang Taruna, Andi menyebut, Pihak perusahaan tidak pernah pernah melibatkan stakeholder setempat, dan lebih mementingkan kelompok tertentu, bukan  berdasarkan aspirasi masyarakat.

"Tuntutannya sederhana Transparansi, dan Undang kembali stakeholder, Jangan sampai hanya sebatas mengedepankan kepentingan kelompok tertentu," tutupnya. ***

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama