Aktor Utama Kisruh Lelang Proyek Ditapsel Dipertanyakan

 

Menaratoday.com  - Tapsel

Kisruh lelang proyek di Kabupaten Tapanuli Selatan tahun anggaran 2022 terus berlanjut, hingga saat ini Bupati Tapanuli Selatan Dolly Pasaribu memilih diam. Padahal masalah ini sudah menjadi perbincangan hangat ditengah-tengah masyarakat khususnya Kabupaten Tapanuli Selatan.

Tim Pokja ULP Tapanuli Selatan yang memiliki tugas mencek kelengkapan dokumen kualifikasi peserta tender hingga memenangkannya justru merasa tidak bersalah dengan keputusan yang menyalahi aturan. Bahkan, kabag ULP Akhmad Sani Harchan berkali-kali dihubungi tidak pernah memberikan penjelasan.

Banyaknya kejanggalan-kejanggalan dalam proses lelang proyek diantara pembangunan Gedung Dinas Pariwisata Tapanuli Selatan. CV Lebuh Simanggun sebagai pemenang lelang dengan penawaran terendah, tetapi pemenang berkontrak adalah CV Pas Top selaku perusahaan yang memberikan penawaran tertinggi. Bahkan, kedua perusahaan tersebut sertifikat badan usahanya tidak teregistrasi di aplikasi sistem informasi konstruksi Indonesia. 

Hal yang sama juga terjadi dalam proses tender lelang proyek pembangunan SPAM Desa Aek Libung Kecamatan Sayur Matinggi senilai Rp1,4 milyar.

Penawaran CV Global Sejahtera sebesar Rp1.429.120.318, dan CV Rahmad Kurnia dengan penawaran sebesar Rp1.474.131.544. Didalam pengumuman pemenang tersebut adalah CV Global Sejahtera, tetapi pemenang berkontrak adalah CV Rahmad Kurnia.

Masalah seperti ini tidak boleh dibiarkan terus berlanjut. Bupati Dolly Pasaribu sebagai pemegang kekuasaan di Kabupaten Tapanuli Selatan diharapkan mengambil langkah tegas untuk menuntaskan polemik yang terjadi saat ini. Bupati saatnya menjelaskan kepada publik siapa sebenarnya yang bermain sandiwara dalam proses lelang proyek di Kabupaten Tapanuli Selatan. "Jangan karena segelintir orang, citra Tapanuli Selatan menjadi buruk dimata publik", ucap Peneliti LSM Trisakti Adi Saputra Tanjung".

Adi menjelaskan, permainan proses lelang tender proyek di Kabupaten Tapanuli Selatan yang terjadi saat ini akan berdampak terhadap kualitas pekerjaan. Akibatnya, masyarakat sendiri yang akan kena dampaknya. Seperti halnya proyek SPAM Desa Aek Libung yang ramai diberitakan media masih dalam tahap pelaksanaan sudah amburadul. "Susah saatnya Bupati Dolly Pasaribu menggunakan tangan besi dengan mencopot orang-orang yang terlibat dalam proses lelang yang tidak sehat tersebut", pungkasnya.(Tim).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama