Pengaruh Media sosial Terhadap Prilaku Sosial Pelajar DI Lingkungan Sekolah

Oleh : Dyasti Ayu Anggraini

(Guru BK SMA Negeri 1 Air Batu)

I. Pendahuluan

Latar Belakang

Pada era digitalisasi perkembangan teknologi informasi mulai berkembang semakin pesat. Hadirnya Internet semakin dibutuhkan dalam kehidupan sehari-sehari, hal ini selaras dengan munculnya berbagai jenis media social yang semakin akrab dengan kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dengan pelajar . Hadirnya media social juga memberikan dampak positif dan negatif  bagi pelajar.dampak positif ini memberikan kemudahan pada pelajar untuk saling menyapa tanpa harus terbatas jarak, media social juga memberikan keluasan untuk mencari informasi . selain itu dampak yang kurang baik diantaranya  Media social sudah menjadi candu yang membuat penggunanya tidak bisa sehari saja tanpa membuka media sosial bahkan menjadi Trend dikalangan remaja khususnya pelajar dalam bersosialisi lewat dunia maya, tak jarang pelajar lebih asyik mencurahkan perasaannya di social media daripada berbagi cerita langsung dengan teman-temanya, bahkan banyak pelajar yang menyalahgunakan media social untuk melakukan cyber bullying kepada pelajar lain. 

Rumusah masalah

Adakah pengaruh media social terhadap prilaku social pelajar di lingkungan sekolah?

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media social terhadap prilaku soial pelajar di lingkungan sekolah.

II. Tinjauan Pustaka

Media sosial adalah sebuah platform atas talian (online), dimana para penggunanya dapat berinteraksi dan berbagi pendapat tentang sesuatu isu meliputi politik, sains, gaya hidup, sukan dan sebagainya (Gani, 2014)

Internet merupakan salah satu daripada keperluan harian dalam kehidupan setiap individu (Nadia Fauzi, 2017).

Konsep   dasar   partisipasi   sosial   mengacu pada   kegiatan   sosial   dan   rekreasi   yang dilakukan di luar rumah yang memungkinkan   individu   bertemu   dengan orang     lain     (Groenou&     Deeg,     2006).

Perilaku sosial adalah suasana saling ketergantungan yang merupakan keharusan untuk menjamin keberadaan manusia (Rusli Ibrahim, 2001)

Menurut Krech, Crutchfield dan Ballachey (1982) dalam Rusli Ibrahim (2001), perilaku sosial seseorang itu tampak dalam pola respons antar orang yang dinyatakan dengan hubungan timbal balik antar pribadi. 

Media sosial di era ini sangat melekat dengan pelanggaran etika, moral, dan nilai-nilai spiritual yang bersifat universal. Pada hasil riset penelitian telah didapatkan bahwa tren cyberbullying di media sosial sangat tinggi. Pelaku cyberbullying didominasi oleh remaja generasi milenial yang menyerang teman sebaya melalui ruang komentar. Kedua riset ini menunjukkan bahwa remaja yang notabenya sebagai generasi milenial sangat mudah melakuakan pelanggaran etika siber yang dapat membahayakan perkembangan mental baik individu maupun sosial . (Whittaker dan Kowalski,2015).

III. Hasil dan Pembahasan

Penggunaan media sosial  sering kali menyebabkan para remaja kecanduan dan mengisolasi diri dari teman sebaya dan keluarga mereka. Dengan demikian, teknologi digital baru seperti media sosial telah menjadi situs pertentangan utama melibatkan orang tua, guru, media dan negara tentang bagaimana penggunaan teknologi digital oleh kaum muda harus diatur (Thorne,2009).

Perilaku sosial seseorang merupakan sifat relatif untuk menanggapi orang lain dengan cara-cara yang berbeda-beda. Misalnya dalam melakukan kerja sama, ada orang yang melakukannya dengan tekun, sabar dan selalu mementingkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadinya. Sementara di pihak lain, ada orang yang bermalas-malasan, tidak sabaran dan hanya ingin mencari untung sendiri.

Faktor-Faktor Pembentuk Perilaku Sosial Baron dan Byrne berpendapat bahwa ada empat kategori utama yang dapat membentuk perilaku sosial seseorang, yaitu : 

a. Perilaku dan karakteristik orang lain Jika seseorang lebih sering bergaul dengan orang-orang yang memiliki karakter santun, ada kemungkinan besar ia akan berperilaku seperti kebanyakan orangorang berkarakter santun dalam lingkungan pergaulannya. Sebaliknya, jika ia bergaul dengan orang-orang berkarakter sombong, maka ia akan terpengaruh oleh perilaku seperti itu. Pada aspek ini guru memegang peranan penting sebagai sosok yang akan dapat mempengaruhi pembentukan perilaku sosial siswa karena ia akan memberikan pengaruh yang cukup besar dalam mengarahkan siswa untuk melakukan sesuatu perbuatan.

b. Proses kognitif Ingatan dan pikiran yang memuat ide-ide, keyakinan dan pertimbangan yang menjadi dasar kesadaran sosial seseorang akan berpengaruh terhadap perilaku 10 sosialnya. Misalnya seorang calon pelatih yang terus berpikir agar kelak dikemudian hari menjadi pelatih yang baik, menjadi idola bagi atletnya dan orang lain akan terus berupaya dan berproses mengembangkan dan memperbaiki dirinya dalam perilaku sosialnya. Contoh lain misalnya seorang siswa karena selalu memperoleh tantangan dan pengalaman sukses dalam pembelajaran penjas maka ia memiliki sikap positif terhadap aktivitas jasmani yang ditunjukkan oleh perilaku sosialnya yang akan mendukung temantemannya untuk beraktivitas jasmani dengan benar. 

c. Faktor lingkungan Lingkungan alam terkadang dapat mempengaruhi perilaku sosial seseorang. Misalnya orang yang berasal dari daerah pantai atau pegunungan yang terbiasa berkata dengan keras, maka perilaku sosialnya seolah keras pula, ketika berada di lingkungan masyarakat yang terbiasa lembut dan halus dalam bertutur kata. 

Tatar Budaya sebagai tampat perilaku dan pemikiran sosial itu terjadi Misalnya, seseorang yang berasal dari etnis budaya tertentu mungkin akan terasa berperilaku sosial aneh ketika berada dalam lingkungan masyarakat yang beretnis budaya lain atau berbeda. Dalam konteks pembelajaran pendidikan jasmani yang terpenting adalah untuk saling menghargai perbedaan yang dimiliki oleh setiap anak.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap peserta kelas XI, ditemukan adanya pengaruh media social terhadap cara berprilaku social peserta didik. Hal ini dapat terlihat dari banyak nya peserta didik yang lebih asyik bermain Handphone untuk bersosial media, daripada bersosial langsung dengan teman- temannya disekolah, Faktanya ditemukan pula peserta didik yang mengalami cyberbullying oleh teman sekelasnya, yang mengakibatkan pertengkaran dikalangan peserta didik sulit dihindari. 

IV. Penutup

Simpulan

Sebagai pengguna internet dan media sosial, peserta didik  perlu belajar menggunakan Internet dengan baik dan bijak. Hal ini dikarenakan kebebasan yang ada pada internet dan media sosial masih dibatasi oleh etika dan moral yang berlaku di masyarakat. Peserta didik juga harus mengingat bahwa system jaringan sosial dalam internet dan media sosial sama dengan system sosial dikehidupan nyata

Saran

Penulis mengharapkan agar pesera didik dapat bijak menggunakan social media, tentunya dengan bimbingan Guru-Guru di sekolah agar manfaat positif dari penggunaan media social dapat dioptimalkan dan meminimalisir dampak negative dari penggunaan media social dikalangan peserta didik. Di harapkan Orang tua juga memiliki peran penting dalam pengawasan anak-anak nya dari rumah  dalam penggunaan teknologi khususnya dalam bermedia sosial. 

Daftar Pustaka

 N., & Laksmiwati, I. (2020). Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Sarana Promosi 

Layanan   Perpustakaan   Institut   Seni   Indonesia   Surakarta.Nusantara   Journal   of Information and Library Studies (N-JILS),3(1), 75-87.

Gani, Alcianno G. (2014). Pengaruh Media Sosial Terhadap Perkembangan Anak Remaja.

Ina Fauzia. (2015). Prinsip dan Ajaran Islam dalam Ilmu Pengetahuan. Retrieved from http://inafauzia95.blogspot.my/2015/05/prinsip-dan-ajaran-islam-dalamipteks.htm (**)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama