MenaraToday.Com - Tulang Bawang :
Terkait 2 berita yang terbit di Media Online Menaratoday perihal 2 oknum Kepala Sekolah di SMK Negeri 1 Penawar Tama Kabupaten Tulang Bawang yang telah viral di 2 media online MenaraToday.Com dan rekanya media Lintasmerahputih beberapa hari lalu terkait adanya dugaan kasus Pungli terhadap siswa dengan nilai sebesar Rp 3.700.000 per siswa pertahun dan terkait masalah oknum Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Gedung Aji Kabupaten Tulang Bawang Arliyanti dugaan kasus mengibarkan bendera merah putih sobek di halaman sekolah serta penarikan dana tinggi terhadap siswa dan tentang keluhan siswa, yang sekolah nya minim dengan prasarana olahraga bahkan tidak memiliki sama sekali seperti bola kaki, bola basket, bola volley dan lain nya, benar- benar kelewatan oknum kepala sekolah tersebut, lalu dikemanakan sumber dana dari wali murid, dana Bos (Bantuan Operasional Sekolah) reguler atau pusat dan dana Bos daerah, terkait hal itu Joko Kepala Cabang Dinas pendidikan propinsi (Kacabdin) di nilai lamban dan tidak profesional.
Masih hal yang sama, padahal permasalahan itu sering kali di konfirmasikan ke Joko Kacabdin baik di kunjungi di kantor Cabdin atau di konfirmasi via Handphone, tentang 2 masalah oknum Kepala , ketika bertemu langsung Kacabdin Joko melakukan tanggapan baik dan berprilaku baik, namun ketika dihubungi kembali voa handphone, Joko bicara nya sealakadarnya saja dan terkesan mengecewakan seolah olah asal jawab saja, yang sangat di sayang kan Joko di nilai tidak tegas, di duga juga salah didik dalam menjalani tupoksi nya sebagai atasan dari pihak sekolah SMK dan SMA yang berada di ruang lingkup kerjanya baik di kabupaten Tulang bawang atau pun di Kabupaten Mesuji.
Disaat melakukan Tugas pengawasan atau pembinaan terhadap Kepala Sekolah di duga berat Joko telah main mata, sekongkol alias Kong kalikong terhadap oknum Kepsek dan di duga Joko sudah menerima jatah tetap baik jatah bulanan atau per semester dari para oknum Kepala Sekolah yang tidak bertanggung jawab.
Saat di konfirmasi wartawan terkait 2 oknum kepala sekolah yang sedang di beritakan
via hubungan seluler, Joko membalas,' kepala sekolah nya lagi di Bogor sedang ada pelatihan, jawab nya, lalu yang satu nya datang nggak, apa informasi dari mereka pak, tanya awak media. Dengan sikap cuek, si Joko mendadak tutup handphonenya dan aneh nya, ketika Slamet Ependi kasi SMK cabang dinas propinsi saat hubungi MenaraToday via hendphone, jawaban nya berbeda, pak Joko di kantor Cabdin juga pak tapi kami nggak di 1 ruang, tutur Slamet, terkait ke 2 kepala sekolah yakni kasek smkn1 penawar Tama dan kepsek SMK n1 gedung aji
Kemarin sudah di hubungi pak Joko via henphone, tapi kedua kasek tersebut kami tunggu- tunggu nggak ada yang datang ke kantor Cabdin, sambung kasi Slamet, tapi kedua nya sudah selesai kok pelatihan dan sudah pulang dari Bogor dan Bandung, papar kasi slamet
Dari hasil kedua jawaban baik Joko saat di hubungi MenaraToday melalui pesan WhatsApp dan Slamet kasi saat di konfirmasi via HP, tidak sama atau simpang siur jawaban mereka, di duga permainan jorok si Joko Kacabdin terlihat dengan jelas.
Besar dugaan kami Joko Kacabdin telah menjalin kerja sama terhadap para oknum kepala sekolah SMA dan SMK yang tergolong nakal dan sama - sama menggunakan jurus aji mumpung.( Hel....*)