Luar Biasa, Siswa Kelas 1 Hingga Kelas 6 Di SDN 04 Way Kenanga Dikutip Rp. 5 Ribu Perhari Selama Sepekan

MenaraToday.Com - Tulangbawang Barat: 

Ada aja cara pihak sekolah untuk melakukan praktek Pungutan Liar (Pungli) yang tidak sesuai dengan peruntukkannya.


Kali ini hasil investigasi tim MenaraToday.Com menemukan aksi praktek Pungli di SD Negeri 04 Way Kenanga, Kabupaten Tulang Bawang Barat, dengan berdalih untuk membeli pot bunga, horden, sapu dan alat pel lantai, siswa kelas 1 hingga kelas 6 disekolah tersebut dikutip biaya sebesar Rp. 5 ribu rupiah selama sepekan dari hari Senin hingga Kamis.

Informasi yang digali dari beberapa siswa di sekolah tersebut, pihak sekolah menyuruh salah seorang siswa untuk mengutip uang nya, kemudian setelah terkumpul baru uang tersebut di setor ke guru di sekolah tersebut.

"Uang yang Rp. 5 ribu dikutip sama TM (salah seorang siswa yang ditunjuk - red), kemudian uang yang katanya untuk membeli pot bunga, sapu, horden dan alat pel lantai ini telah terkumpul disetorkan ke salah seorang guru berinisial EK" ujar beberapa orang siswa disekolah tersebut kepada awak media online MenaraToday.Com.

Terpisah, Kepala Sekolah SDN 04 Way Kenanga, Titik dengan didampingi salah seorang guru di ruang kerjanya kepada tim MenaraToday.Com membantah informasi tersebut.

"Tidak benar itu, kami tidak ada memerintahkan secara khusus, mungkin itu inisiatif anak-anak" ujar Titik yang mengaku bahwa seluruh siswanya berjumlah 185 orang siswa.

Titik juga menyebutkan bahwa dirinya baru saja menjabat di sekolah tersebut di tahun 2022 ini.

"Saya baru menjabat tahun ini di SD ini pak, untuk tenaga pengajar di sekolah ini berjumlah 12 orang terdiri dari 7 orang guru PNS dan 5 orang guru honor. Jadi sekali lagi informasi itu saya nyatakan tidak benar pak" ujar Titik menjelaskan.

Menyikapi pernyataan Titik, salah seorang tim investigasi MenaraToday.Com, Helmi menyebutkan bahwa sah-sah saja si Kepala Sekolah membela diri dengan menyebutkan hal tersebut tidak benar.

"Silahkan Kepala Sekolah membantah informasi ini, yang jelas kami telah menggali informasi dengan mempertanyakan hal dugaan pungli ini kepada beberapa orang siswa. Dan kami akan buktikan bahwa apa yang disampaikan Kepala Sekolah berupa pembelaan saja. Dan ini juga akan kita tindak lanjuti ke pihak Dinas Pendidikan agar dapat mengkonfrontir antara pernyataan Kepsek dengan pernyataan siswa, jika benar maka kami meminta Kepala Dinas Pendidikan Tulang Bawang Barat harus mengambil tindakan tegas dengan mencopot Kepala Sekolah dan merotasi para gurunya, agar tidak terjadi lagi aksi untuk memperkaya diri. Selain itu juga kami meminta kepada Aparatur Penegak Hukum baik Unit Tipikor Polres Tulang Bawang Barat maupun pihak Kejaksaan dapat mengambil tindakan dengan memeriksa Kepala Sekolah dan mensingkron kan antara pengakuan murid dengan Kepala Sekolah" ujarnya. (Nn)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama