Pasien Stunting Menurun, Pemkab Toba Optimalkan Pencegahan Berkelanjutan

MenaraToday.Com - Toba :

Sejak tahun 2021 lalu, Pemerintah Kabupaten Toba Provinsi Sumatera Utara memfokuskan penanganan kasus stunting. Menurut Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), menyebutkan bahwa pada tahun 2021 jumlah stunting Toba sebanyak (24.8%). Sementara menurut Elektronik Pencatatan Dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGM) jumlah stunting sebanyak 999 orang (9.5%).

Melihat kondisi ini, Pemkab Toba terus mengoptimalkan upaya penurunan stunting. Upaya ini juga sebagai bentuk menyahuti Perpres 72 tahun 2021 tentang upaya penanganan stunting yang menargetkan stunting pada ambang batas 14% secara nasional.

Alhasil, dengan upaya kerja keras dari seluruh  stakeholder terkait yang bergabung pada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Toba, kondisi pasien stunting sudah menurun. Hal ini terlihat berdasarkan data dari SSGI, dimana akhir tahun 2022 jumlah stunting di Toba berada dikisaran 1.011orang (9.5,%).

"Meskipun saat ini Kabupaten Toba cukup berhasil melakukan penurunan stunting, namun kedepannya akan terus dilakukan upaya pencegahan secara berkelanjutan". sebut Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana, dr Juliwan Hutapea, Selasa (7/2/2023).

Dalam kesempatan ini, dr Juliwan Hutapea yang juga selaku Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Toba, mengimbau semua pihak agar bersama-sama bergotong royong mencegah stunting, salahsatunya dapat menjadi 'Bapak Asuh Anak Stunting.

"Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak, yang menyebabkan tinggi badan anak terhambat, lebih rendah dibanding anak seusianya. Stunting mulai terjadi saat anak masih berada dalam kandungan. Oleh karenanya pencegahan harus dimulai sejak dini yakni bagi orang yang menjelang perkawinan, ibu hamil, balita dan ibu menyusui sebagai pariabel terjadinya stunting. Pencegahan stunting dilakukan dengan mengoptimalkan pengasuhan 1000 hari pertama kehidupan. Orang tua harus melakukan beberapa hal diantaranya: selama kehamilan ibu harus mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, melakukan pemeriksaan rutin kehamilan, memberikan stimulasi atau rangsangan pada janin dalam kandungan, memberikan ASI ekslusif dan dilanjutkan pemberian makanan pendamping, memperkenalkan makanan bergizi pada anak sesuai dengan usia dan memberikan stimulasi kepada anak sesuai dengan usianya dan memantau perkembangan anak dengan Kartu Kembang Anak (KKA)". ujar  Hutapea mengakhiri (JT)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama