Menaratoday.com - Serdang Bedagai :
Sarana dan prasarana pendidikan yang kurang memadai di SMP Negeri 1 Tebing Tinggi mengindikasikan adanya kejanggalan dalam pengelolaan dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dikelola oleh Drs. Rahman Efendi Siregar selaku Kepala Sekolah.
Dana BOS yang diterima dan dikelola Rahman Efendi Siregar ditaksir mencapai sekitar Rp 589 juta selama bertahun-tahun, dinilai tidak sesuai dengan kondisi sarana dan prasarana sekolah yang terlihat sangat memprihatinkan.
Pantauan menaratoday.com yang turun langsung ke SMP Negeri 1 Tebing Tinggi di Desa Paya Mabar, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) Provinsi Sumatera Utara, terlihat kondisi bangunan dan mobiler meja belajar dan kursi di sekolah seolah tidak terpelihara.
Plafon atau asbes tampak banyak yang bolong-boong dan bocor, tak hanya plafon asbes model gipsun saja yang bolong, tapi plafon PVC yang masih terlihat baru juga sudah pecah dan bolong.
Asbes atau palfon terlihat banyak yang bolong - bolong. |
Parahnya lagi, meja dan kursi-kursi untuk belajar murid di sekolah, banyak yang rusak, pecah-pecah, reot dan bolong-bolong.
Murid terlihat banyak menggunakan kursi plastik yang reot karena sudah pecah, putus dan rusak.
Kejanggalan lainnya, tidak adanya papan informasi penggunaan dana BOS di sekolah, tak hanya itu, guru-guru dan orang tua murid juga tidak mengetahui besaran dana BOS dan digunakan untuk apa-apa saja.
"Kalau soal dana BOS gak tau kami pak," ucap Bapak dan Ibu guru saat dikonfirmasi di sekolah itu, salah satunya bernama Pak Tri.
"Gak tau lah pak," ucap salah satu orang tua murid.
Siswa belajar menggunakan kursi plastik yang pecah dan rusak. |
Terkait besaran dana BOS, transparansi penggunaan dana BOS dan kondisi sarana prasarana sekolah, menaratoday.com sudah berulangkali mencoba konfirmasi kepada Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Negeri 1 Tebing Tinggi, Rahman Efendi Siregar, tapi hingga saat ini Rahman Efendi Siregar tidak mau menjawab.
Begitu juga Kepala Bidang Pembinaan SMP (Kabid SMP) Dinas Pendidikan Sergai, Maryam, SE. MPd, saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, pesan dan telepon WA, Meriam tidak mau menjawab.
Dicoba konfirmasi ulang beberapa kali, terlihat pesan yang dikirim masih ceklis satu dan gambar profil WA Maryam sudah tidak ada.
Begitu juga dengan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Serdang Bedagai (Kadisdik Sergai) Suwanto, saat dikonfirmasi berulangkali melalui pesan WhatsApp terkait hal itu, Suwanto juga "Bungkam" dan tidak membalas, padahal pesan konfirmasi yang dikirim berulangkali terlihat ceklis dua.
Dicoba konfirmasi ulang, Kamis (14/9/2023) Suwanto, Maryam dan Rahman Efendi Siregar juga belum memberikan jawaban.
Hingga berita ini diturunkan, Suwanto Kadisdik Sergai, Maryam Kabid SMP dan Rahman Efendi Siregar Kepsek SMP Negeri 1 Tebing Tinggi belum memberikan klarifikasi dan tanggapannya.
Kurang responnya pejabat publik seperti Kadisdik Sergai Suwanto dan Kabid SMP Maryam terkait adanya informasi dari sosial kontrol yang disampaikan, diduga karena satuan Dinas Pendidikan Sergai kurang mendukung dan anggap enteng dengan program Bupati Sergai, H. Darma Wijaya dalam VISI mewujudkan Serdang Bedagai MAJU TERUS (Mandiri, Sejahtera dan Religius) dalam SAPTA DAMBAAN atau SAPDA yang salah satunya adalah SEKOLAH MANTAB (Sekolah Mandiri, Asri dan Berkualitas).(Irlan Situmorang).