Pemdes Tugu Gelar Budaya Adat Ngarot

  

MenaraToday.Com - Indramayu :

Masyarakat Desa Tugu, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu menggelar tradisi adat Ngarot yang merupakan tradisi leluhur yang dilaksanakan secara turun menurun, Sabtu (16/12/2023). 

Pantauan di lokasi pelaksanaan adat Ngarot kali ini terlihat berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. 

"Mungkin karena masih dalam masa pandemi, namun tetap tidak menghilangkan kultur dan budaya adat Ngarot yang sampai saat ini menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Kabupaten Indramayu bahkan masyarakat Indonesia dan mancanegara,

"Seperti kita lihat ribuan pasangan mata manusia dari dalam desa maupun luar desa, bahkan jutaan warganet menyaksikan tradisi adat ngarot tradisi khas kota mangga Indramayu, sudah rutin dilaksanakan setiap akhir tahun, Tradisi ini memiliki kandungan makna sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah Subhanahu Wa Taala atas limpahan hasil panen padi yang didapatkannya sekaligus menyambut kedatangan musim tanam 2023-2024, yang diharapkannya hasil bertani melimpah dan dijauhi dari masalah dan bencana" Ujar Wa Bonol

Pagi ini sepanjang kanan dan kiri jalan desa Tugu momen yang ditunggu-tunggu sejumlah pedagang, dan pengunjung, ketika puluhan gadis ngarot berpakaian khas tradisional dan hiasan warna-warni bunga di kepala sang gadis ngarot yang menawan diarak di tengah kerumunan orang banyak, 

"Selain gadis ngarot juga adanya jejaka berbaju adat, ikut dalam arak-arakan menuju Balai Desa Tugu untuk melaksanakan upacara adat ngarot yang di dalamnya dilakukan ritual dan do'a, Tatanan musik gamelan dan vokal sinden, suasana Kian sakral ditambah aroma mewangi bunga kenanga mengantarkan mitos bahwa bunga yang menghiasi kepala sang gadis ngarot itu konon akan layu apabila sang gadis tidak gadis lagi ketika prosesi ritual dan dua berlangsung,"ungkap Wa Bonol.

"Camat Lelea Ahmad Fauzie Romdhon menambahkan, ngarot adalah kearifan budaya lokal yang harus dipertahankan dan dijaga warisan budaya leluhur atau para pendiri yang berkaitan dengan adat istiadat desa, artinya dengan adanya adat ngarot di desa yang beraneka ragam tradisional.

"Bapak Ibu yang kami hormati, di tanggal 14 Februari tahun 2024 kita akan melaksanakan Pemilihan umum, Kami hanya bisa berharap, demi kejayaan Negara Republik Indonesia. Semoga Allah subhanahu wa ta'ala selalu memberkahi kita semuanya dalam keadaan sehat, amin. Semoga apa yang kami Sampaikan dapat dipahami oleh kita semua Amin ya Allah ya Rabbal Alamin, 'ujarnya.

Dalam acara Tersebut hadir, Forkopincam Kecamatan Lelea, Kuwu Tugu H. Zaenal Arifin, Perangkat desa, Lembaga desa, BPP kecamatan Lelea, Para Kuwu se Kecamatan Lelea dan undangan yang lainya. (Rakiyah/Wailik)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama