PT. STP Bekerjasama Dengan IPB Gelar Aksi Penanganan Sampah Dan Pokdarwis Di Danau Toba

MenaraToday.Com - Simalungun

PT. Suri Tani Pemuka (STP), anak usaha PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) bekerja sama dengan sejumlah peneliti dari Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim-Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar aksi penanganan sampah dan Pelatihan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Desa Wisata Tigaras, Danau Toba, Jumat (15/12/2023). 

"Kegiatan ini merupakan bentuk sinergisme ABGC (Academic, Bussiness, Government, dan Community) untuk meningkatkan kualitas kebersihan melalui penanganan sampah yang berkelanjutan di sekitar Danau Toba,"ujar Imam Santoso, Head of Tilapia Operation Simalungun PT. Suri Tani Pemuka 

Imam juga menyebutkan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan Danau Toba merupakan salah satu bentuk komitmen PT. Suri Tani Pemuka. 

" Kami yakin keberlanjutan lingkungan di wilayah ini dapat terus terjaga dengan adanya kerjasama dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Kami menyambut baik kolaborasi dengan IPB, pemerintah setempat dan stakeholder terkait, semoga Gerakan Aksi ini dapat terus berjalan dan memberikan dampak positif bagi semua pihak.”tambahnya

Prof. Parulian Hutagaol, Ketua Peneliti IPB CARE, beserta anggota tim Dr. Dahri Tanjung dan Dr. Yeti Lis Purnamadewi, MSc menyatakan bahwa, kebersihan lingkungan memainkan peran krusial sebagai fondasi utama dalam pembangunan yang berkelanjutan. Sebagai institusi pendidikan dan penelitian, IPB selalu berupaya untuk mendorong inisiatif yang salah satunya bertujuan untuk melestarikan alam dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kebersihan lingkungan yang baik merupakan faktor penentu kesehatan masyarakat. Penanganan sampah yang efektif dapat mencegah penyebaran penyakit dan menjaga keberlanjutan ekosistem lokal. Dengan fokus pada Konsep Sekolah Sampah Mandiri, program hasil kolaborasi ini menitikberatkan pada membangun kesadaran dan aksi konkret memilah, mengangkut, dan mengolah sampah. Pada tahap awal, program akan merumuskan cara penanganan sampah di tingkat RT, pemukiman, pasar, dan sampah pariwisata. Kolaborasi ini melibatkan pihak desa, pelaku usaha, tokoh desa, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Karang Taruna, anggota kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Pelaku Wisata, Kantor Desa, Pramuka, hingga Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten.

“Melalui kegiatan kolaboratif ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan mengubah perilaku dalam mengolah sampah. Gerakan Aksi untuk Danau Toba tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar Danau Toba tetapi juga mendukung visi global untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan”, pungkas Prof. Parulian. (***) 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama