MenaraToday.Com – Asahan :
Plt. Kepala Sekolah UPTD SD Negeri 013823 Desa Teluk Dalam Kecamatan Teluk Dalam, Sri Hidayati Margolang diduga menggelapkan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan menggantikan Bendahara Sekolah serta mengangkat Bendahara Sekolah yang baru yang merupakan kerabatnya.
Saat tim MenaraToday.Com menyambangi sekolah tersebut, terlihat kondisi dalam keadaan sangat memprihatinkan, ditambah para guru yang merasa resah dengan kepemimpinan Sri Hidayati di sekolah tersebut.
“Statusnya masih Plt bang, tapi semenjak dipimpinnya, sekolah ini sangat memprihatinkan dan diduga beliau telah menggelapkan dana BOS pada bulan Desember 2023 yang lalu, dimana setelah penerimaan dana BOS, masuk masa liburan dan saat masuk sekolah, saat anak-anak ingin membeli sapu, kata Sri Hidayati bahwa uangnya tidak ada, malah dengan sesuka hatinya Sri Hidayati mengganti Bendahara Sekolah dengan kerabatnya sendiri tanpa ada rapat dewan guru” ujar salah seorang guru yang mengajar disekolah tersebut yang minta namanya tidak dipublikasikan dan diamini oleh guru yang lain.
Sementara guru yang lainnya menyebutkan tidak ada kepedulian Sri Hidayati di sekolah tersebut, dimana Sri Hidayati hanya datang sebentar ke sekolah lalu pergi ke sekolah tempat dia menjabat sebagai Kepala Sekolah defenitif yakni di SD di Desa Ujung Tanjung, dia kesini cuma urusan uang saja.
“Kami seperti ditindas disini pak, semenjak dia menjabat disini semenjak bulan September 2023 dan semenjak dia menjabat sudah dua kali menerima dana BOS yakni bulan Desember 2023 dan Maret 2024, untuk realisasi ke sekolah ini NOL jadi kami mohon agar Sri Hidayati digeser dari sekolah ini, sebab kami merasa tidak nyaman dengan kepemimpinannya. Dan kami siap untuk dihadirkan bila Kepala Dinas membutuhkan keterangan kami agar dia dicopot di sekolah ini” ujar salah seorang guru lainnya.
Sementara Bendahara yang dicopot sepihak oleh Sri Hidayati mengaku terkejut saat tiba-tiba dirinya sudah tidak diaktifkan menjadi bendahara dan Sri Hidayati telah mengganti jabatannya dengan kerabatnya sendiri yang bisa diaturnya, agar dana BOS tersebut bisa di telannya sendiri.
“Ia bang, saya sebelumnya sebagai bendahara sekolah dimana pada tahun 2023 yang lalu, Sri Hidayati mengambil dana BOS tersebut dan saya tidak mengetahui kemana uang tersebut dipergunakannya dan tiba-tiba saya terkejut tiba-tiba jabatan saya diganti tanpa pemberitahuan saya dan guru-guru lain. Bahkan guru disini semua tidak mengetahui jika jabatan saya sudah digantikan dengan kerabatnya, bahkan semenjak dia disini kami tidak pernah rapat, sedangkan persentase kehadirannya hanya 25 persen selama seminggu” ujarnya
Saat tim memantau ruangan disekolah tersebut, kondisinya sangat memprihatinkan, dimana mobiler sudah hancur dan siswa disini harus rela belajar dengan kondisi mobile yang sangat memprihatinkan.
Sementara itu, Muhammad Syafi’I yang merupakan alumni sekolah tersebut kepada wartawan merasa miris dengan sekolahnya.
“Sebagai alumni saya merasa miris, apalagi saya mendengar Plt. Kepala Sekolah telah berani mengambil keputusan sendiri, sebab setahu saya Plt tidak boleh melakukan pengangkatan maupun pencopotan jabatan, jadi atas dasar tersebut saya sebagai alumni meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan Asahan untuk mencopot jabatannya sebagai Plt, serta menyerahkan dugaan penyelewengan dana BOS di sekolah ini kepada Aparat Penegak Hukum” ujarnya. (NN)