MenaraToday.Com - Pandeglang :
Baru-baru ini beredar sebuah video berdurasi sekitar 6 menit 49 detik yang merekam aksi salah seorang pria yang diduga merupakan petugas Satpol PP di Pandeglang tengah mengamuk karena tak terima anaknya gagal jadi Petugas Pemungutan Suara (PPS).
Dalam video, tampak tindakan intimidasi terkait ketidaklulusan anak oknum Satpol PP tersebut sebagai anggota PPS Desa Cadasari.
"Dia teu neuleu amat Kana aing, aing budak kecamatan. Bahkan aing geus nitipken ka camat, ka Bu Irna sagala (Kamu tidak menghargai saya! Saya sudah mengajukan rekomendasi ke Camat dan Bupati Pandeglang, Irna Narulita)," demikian keterangan dalam video yang dikutip pada Sabtu (1/6/2024).
"Anak aing ditinggalkeun berkasna! eweuh teu asup saeutik-eutik acan nilaina, mun tamah aya pengganti na aing ikhlas ridho. (Berkasnya anak saya ditinggalin begitu aja tidak ada nilai sedikitpun, kalau misalnya ada penjelasan ada penggantinya saya ikhlas ridho)," ungkapnya lagi.
Sontak unggahan ini pun menuai beragam reaksi dari warganet. Bahkan, ada yang menyebut bahwa hal itu sudah lumrah terjadi dalam setiap kali perekrutan PPS.
"Emang sih saya juga kecewa seleksi PPS sekarang semua bawaan orang dalam. Lantas untuk apa diadakan seleksi kalo nama yang lolos sudah ada. Buang-buang tenaga, waktu, uang dan fikiran saja," kata warganet.
"Mun tos nitip ka Camat jeung Bupati (kalau sudah dititip ke Camat sampe Bupati) masih sampe teu lolos patut dipertanyakan kepintaran anak bapak nya," ujar warganet.
"Emang gak ada pekerjaan lain? Gaji cuman Rp1,3 juta/bulan ramenya aduuh nih seleksi PPS," timpal warganet lainnya. (Ila)