Dua Kali Dapat Proyek Jalan Desa Sialang Taji, Masyarakat Sebut Dua Kali Dirugikan

MenaraToday.Com - Labura :

Warga Desa Sialang Taji merasa kecewa sebab dua Kali proyek masuk di Desanya namun dua kali dirugikan. 

Salah seorang warga sialang Taji berinisal Ngl.menyatakan rasa kecewanya didepan media, yang mana beliau kesal tapak yang ada di tepi jalan semua dilubangi untuk menimbun jalan sehingga mereka tidak punya tapak lagi. sudah dua kali proyek masuk Dua Kali juga dirugikan, bahkan Ngl sempat cekcok saat itu meminta ganti rugi atas kerugian yang ia alami. karna menurut beliau setiap pekerjaan itu harus mempunyai pematangan lahan terlebih dahulu. karna beliau curiga bahwa tanah timbun yang dimaksud bukanlah lumpur melainkan tanah merah. 

" Ya saya sangat kecewa, sebenarnya saya bangga dengan adanya proyek di kampung saya toh itu juga demi kemajuan kami. Tapi kesalnya saya kenapa proyek masuk kok masyarakat rugi, harusnya kan beruntung. "  ungkap Ngl 

Lanjut Ngl " Saya sempat meminta kompensasi atas kerugian lahan tapak saya yang akan digali untuk penimbunan jalan, karna kalau digali saya tidak punya tapak lagi, sebab nantinya galian itu akan jadi  danau, bagaimana lagi bisa saya manfaatkan. Inilah dampak negative bagi saya. saya berharap kepada proyek yang saat ini berjalan dikampung saya, jangan lagi ambil lumpur untuk menimbun jalan, karna sifat lumpur kenak air kayak bubur. Apalagi pasir jika ada kebocoran pasir akan mengikuti arus Air." cetusnya dengan sedikit trauma mengingat proyek masa lalu di Desanya. 

Memang saat ini diketahui bahwa ada pekerjaan Tanggul yang sedang berlangsung di huala Aek Natas, Namun sayangnya Masyarakat tidak tahu sumber Dana nya dari mana, dan siapa yang bertanggung jawab atas pekerjaan Tanggul tersebut. 

Di lokasi pekerjaan tim awak media mencoba konfirmasi mandor inisial SN yang sedang bertugas pada tanggal 11 Januari 2025 sekitar pukul 14:00 wib. terkait BBM yang digunakan dan Juknis pekerjaan, siapa penanggung jawab pekerjaan. " Bang terkait BBM kita pakai Dexlite tapi saya tidak tahu kontrak pertamina mana. kwitansi ada sama si Najar orang Gunting saga. pekerjaan ini sepanjang 80 meter bang dan nanti ini ditimbun dengan Tanah Merah "  Kata dia SN. 

Ucapan mandor tersebut terkesan   mengajari ikan berenang.Yang mana jika benar BBM tersebut Resmi, pastinya sudah ada tempat penimbunan BBM nya, karna yang ingin di isi itu tiga Alat Berat. harusnya ada Baby Thenk dilokasi untuk menampung BBM tersebut. disamping itu juga saat ini akses jalan tersebut sangat memprihatinkan akibat di injak terus tanpa ada pematangan lahan terlebih dahulu, di lokasi kejadian terlihat sedikit-demi sedikit tebing jalan mulai mengalami retakan. bahkan lebih mirisnya lagi hingga hari ini Jenis penimbunan tanah Merah tak kunjung ada di lokasi sedangkan jalan sudah mulai mengalami kerusakan.

Kejadian langka ini langsung dituliskan oleh jurnalis berita ini, sebagai sebuah kisah yang layak untuk diceritakan dan disajikan di kalangan publik, khusunya Masyarakat Labuhan Batu Utara. Bahwa sanya ada dugaan proyek siluman tanpa Nama. yang mana biasanya proyek pastilah memiliki nama yang indah dan siapa pelaksananya. Namun diduga pekerjaan ini baru lahir di kabupaten labuhan batu Utara sehingga tidak sempat memberikan namanya, walaupun usianya sudah hampir tiga minggu. Dalam hal ini diduga kalau pelaksana kegiatan ini tidak tahu kata pribahasa. " Dimana Bumi di Pijak disitu langit di Junjung." Menurut titik koordinat lokasi pekerjaan ini tepat berada di Negara Republik indonesia Sumatra Utara kabupaten labuhan Batu Utara. Tepatnya di Desa sialang Taji. yang mana dalam peraturan di Indonesia bahwa berdasarkan Undang-undang informasi Publik Nomor  14 Tahun 2008, dan Undang-undang Menjamin Hak setiap warga mendapatkan Informasi. yang bertujuan Mewujudkan Penyelenggaraan Negara yang Transparan dan Objektif. Maka dalam hal ini layakkah diduga kalau pelaksana kegiatan proyek Tanggul ini bukanlah orang Indonesia. Karna jika beliau orang Indonesia pasti menjunjung tinggi peraturan yang ada Negeri Ini. 

Hal ini di ucapkan salah satu Masyarakat  inisial (LS) yang ketepatan ada di lokasi pekerjaan Tanggul sialang Taji. Beliau sebutkan " Aku bingung dengan pekerjaan ini Ntah bukan orang Indonesia nya pelaksana proyek  ini, Masak tidak ada Papan Informasi disajikan untuk Masyarakat, macam proyek siluman aja ku lihat. Harusnya kalau orang Indonesia taat dan patuh lah kiranya kepada UU, karna masyarakat juga berhak mengawasi setiap kegiatan yang menggunakan keuangan Negara. kalau begini cara pelaksanaan proyek ini, aku menduga bukan orang Indonesia pelaksana pekerjaan Ini. " pungkas LS dengan sedikit kecewa. 

Masyarakat berharap pekerjaan ini jangan lagi di kerjakan semberono seperti tahun sebelumnya, yang diduga menimbun pohon di didalam timbunan, sehingga mengakibatkan Tanggul Pecah. yang bisa merugikan Masyarakat Banyak.( Tim)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama