MenaraToday.Com - Pandeglang :
Salah seorang siswi kelas X di SMAN 3 Pandeglang berinisial SS menjadi korban penganiayaan oleh temannya yang juga bersekolah ditempat yang sama secara berkali-kal hingga babak belur. Tak terima anaknya menjadi korban orang tua SS melaporkan kejadian yang menimpa anaknya tersebut ke Polisi.
Jarian, orang tua SS, mengatakan, dirinya mengetahui perihal kejadian yang menimpa anaknya tersebut berawal dari adanya panggilan oleh pihak sekolah pada Selasa 15 April 2024.
"Pada 15 April kemarin saya ditelfon untuk datang ke sekolah, begitu tiba disalah satu ruangan sudah ada anak saya dan 1 orang siswa," kata Jarian. Rabu (15/4/2025).
Lanjut Jarian, dirinya mendapat informasi bahwa anaknya mengalami tindak kekerasan yang diduga dilakukan oleh salah satu teman sekolah.
"Sepele masalahnya mah, cuman gara-gara anak saya tidak membalas sapaan terduga pelaku saat senam disekolah, sehingga mungkin si pelaku ini kesal, kemudian anak saya dipanggil sama pelaku ini ke kelas dan didalam kelas ini anak saya di aniaya oleh pelaku dengan cara disentil-sentil mulutnya bahkan sampe ditampar segala," ujarnya.
Jarian mengaku terkejut, ternyata SS bukan baru kali ini mengalami tindakan kekerasan dari pelaku melainkan sudah berkali-kali.
"Ternyata sudah sering, bahkan ada bagian tubuh anak saya yang lebam akibat aniaya pelaku, infonya sudah sejak tiga bulan terakhir ini anak saya diperlakukan seperti itu oleh pelaku," jelasnya.
Tak terima anaknya diperlakukan kasar, lanjut Jarian, pihaknya sudah melaporkan terduga pelaku ke Polres Pandeglang.
"Sudah kami laporkan dan sudah visum juga, kami sebagai orang tua berharap pihak Kepolisian gerak cepat menangani persoalan ini, demikian juga kepada pihak sekolah agar memberikan tindakan tegas pelajar yang telah melakukan tindak kekerasan, kami khawatir ada korban lain," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 3 Pandeglang ketika dikonfirmasi lewat pesan singkat whatsapp hingga berita ini ditayangkan belum memberikan penjelasan apapun. (ILA)