Puluhan Pelaku Wisata Carita Antusias Ikuti Penguatan dan Pencegahan Kebencanaan BPBD Provinsi Banten

MenaraToday.Com - Pandeglang : 

Sebanyak 40 pelaku wisata antusias mengikuti kegiatan penguatan kapasitas kawasan untuk pencegahan dan kesiapsiagaan bencana yang diadakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten. Selasa (29/4/2025),  di Wisata Pantai Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Dalam kegiatan ini, BPBD Banten bekerja sama dengan forum perguruan tinggi dan Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista). Dihadiri BPBDPK Pandeglang, Dinas Pariwisata, satuan Muspika, relawan dan fasilitator desa.

Ade Ervin, Ketua Balawista Nasional mengapresiasi adanya pembekalan terkait kebencanaan ini.

"Kami menyambut baik kegiatan ini karena ini baik untuk menambah pengetahuan masyarakat khususnya kami yang terlibat dalam pariwisata, dan dari para peserta juga cukup antusias ya mereka mengikuti kegiatan ini, ada sekitar 40 orang kurang lebih termasuk Balawista," ucapnya.

Dengan adanya kegiatan ini, lanjut Ervin, kedepannya tidak ada lagi masyarakat yang mudah terprovokasi oleh adanya isu-isu kebencanaan yang merugikan dunia pariwisata di Pandeglang.

"Karena penyakitnya para pelaku wisata ini kan itu aja, selalu dihantam oleh isu-isu terkait bencana yang dampaknya sangat luar biasa ke dunia pariwisata kita, semoga dengan adanya kegiatan seperti ini masyarakat khususnya para pelaku wisata termasuk Balawista bisa lebih faham," ujarnya.

Sementara itu, H. Asep Mulya Hidayat, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banten mengatakan, kegiatan tersebut merupakan upaya meningkatkan kemampuan suatu wilayah dan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana dan resiko yang ditimbulkan.

“Kita mencoba mensosialisasikan dan mempraktekan sistem manajemen kebencanaan ini ketika terjadi ada sinyal bahaya dari BMKG yang berpotensi menimbulkan tsunami apa yang harus dilakukan oleh rekan-rekan pelaku pariwisata,” kata H. Asep Mulya Hidayat, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banten.

Meski sempat muncul perdebatan terkait pemasangan rambu kawasan rawan tsunami, namun dirinya bersyukur acara berjalan dengan baik dan lancar.

"Tadi kami sudah ngobrol dengan fasilitas desa. Jadi mereka harus aktif mengidentifikasi masalah kemudian mengumpulkan tokoh masyarakat, tokoh agama, relawan lokal untuk membahas apa solusinya ini, apakah diganti, dicabut, atau gimana. Tapi intinya harus ada solusi karena rambu-rambu ini juga perlu karena tujuannya untuk keselamatan kita semua,” terangnya.

Dengan diadakannya kegiatan ini, Asep berharap, seluruh pihak yang terlibat dapat mengimplementasikan wawasan yang didapat kepada masyarakat lainnya, sehingga kegiatan tersebut bukan sekedar seremonial belaka.

“Masyarakat perlu memahami potensi bahaya bencana di wilayah mereka, termasuk jenis bencana, faktor risiko, dan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi dampaknya,” ucapnya. (ILA)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama