MenaraToday.Com - Pandeglang :
Sejumlah lapak milik usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang berada di Kampung Karabohong RT/RW. 03/11, Desa Labuan, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, atau tepatnya didepan MTsN 2 Pandeglang dibongkar pemilik lahan bersama organisasi masyarakat Gerakan Masyarakat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Kecamatan Labuan. Senin (21/4/2025).
Subhan, rukun warga (RW) setempat, mengatakan, pada dasarnya masyarakat dan tokoh tidak berkeberatan terkait adanya pembongkaran lapak milik UMKM, hanya saja menurutnya pembongkaran tersebut terkesan dadakan dan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
"Kami tidak ada masalah dengan pembongkaran tersebut karena kan tanah dan lahan yang dibongkar itu punya nya pribadi, namun ada baiknya jika sebelum pembongkaran musyawarah dulu atau pemberitahuan kepada kami, karena selain lapak pedagang, juga ada lahan parkir dan bak penampungan sampah," kata Subhan.
Akibatnya, lanjut Subhan, ketika dilakukan pembongkaran masyarakat setempat kebingungan hendak dipindahkan kemana bak penampungan sampah yang sudah bertahun-tahun diletakan dilahan tersebut.
"Untuk sementara kami relokasi dulu penampungan sampah UMKM dan MTsN 2 Pandeglang ini ke lahan lain yang dekat sini, sementara untuk lahan yang selama ini dipakai parkir kendaraan anak-anak sekolah dan juga para Guru masih belum tahu seperti apa karena belum ada kejelasan," ujarnya.
Subhan menambahkan, pada saat proses pembongkaran sempat terjadi cekcok antara masyarakat dengan Grib Jaya gara-gara patok pagar yang melebihi batas.
"Betul, sempat ada masalah tadi karena pihak Grib melakukan pemagaran dengan melebihi batas, seharusnya kan tidak sampai ke jalan ini malah melebihi, itu aja sih tapi sekarang sudah clear (selesai)," tandasnya.
Sementara itu, Muhammad Juhraudin, ketua Grib Jaya membantah jika pembongkaran tersebut dilakukan sepihak dan mendadak.
"Sebetulnya tidak dadakan, bahkan seminggu sebelumnya udah kami ajak duduk bareng, cuman respon masyarakat kurang, hanya 20℅ aja yang hadir, karena respon nya kurang baik akhirnya kami tutup," ungkapnya.
Juhra menjelaskan, rencana dilahan tersebut akan dibangun taman jajan agar masyarakat yang berjualan dilokasi tersebut bisa buka 24 jam.
"Pasca pembongkaran lahan rencananya akan dibangun pusat jajanan atau taman jajan, jadi nanti para pedagang bisa berjualan sampai 24 jam sehingga mereka tidak hanya mengandalkan anak-anak sekolah saja," ucapnya.
Lanjut Juhra, awalnya Grib Jaya hadir untuk membantu masyarakat, namun karena beberapa oknum dan memprovokasi akhirnya dilakukan pembongkaran.
"Kami hadir untuk membantu masyarakat niat awalnya, karena ada beberapa oknum yg keberatan dan memprovokasi masyarakat agar d bangun, akhirnya kami tutup semua gak ada parkir dan TPS sementara," ucapnya. (ILA)