Kreatif, Pemuda Desa Banyu Biru Sulap Bendungan Badudun Jadi Lokasi Wisata Alami

MenaraToday.Com - Pandeglang : 

Pemuda Desa Banyu Biru, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, tunjukan sisi kreativitas dengan membuka Wisata Bendungan Badudun untuk umum sejak sepekan lalu.

Abdullah, ketua pemuda sekaligus pengelola wisata Badudun mengatakan, tempat tersebut dibuka untuk umum sejak satu minggu lalu dengan kondisi apa adanya.

"Masih apa adanya kami belum melakukan pembenahan atau penambahan apapun, baru ada kamar ganti, yang lain-lainnya belum, bertahap lah," kata Abdullah kepada tim menaratoday.com. Selasa (13/5/2025).

Ia menuturkan, dibukanya Bendungan Badudun menjadi lokasi wisata untuk umum karena selain dalam rangka memanfaatkan potensi alam yang ada, juga untuk membantu warga setempat.

"Alhamdulillah di desa kami punya bendungan yang cukup menjanjikan jika dikelola sebagai lokasi wisata, sehingga bisa membangkitkan perekonomian warga dengan berjualan disekitar lokasi wisata, tidak hanya itu nanti hasil dari pengunjung dan para pedagang ini kami alokasikan untuk membantu masyarakat setempat jika ada yang meninggal atau sakit," ujarnya.

Sebetulnya, lanjut Abdullah, selama ini program bantuan sosial untuk warga sudah berjalan, namun dengan adanya lokasi wisata badudun ini berharap bantuan tersebut bisa bertambah secara nominal.

"Selama ini disini, jika ada yang meninggal warga mendapat santunan sebesar Rp2,5 juta, semoga dengan adanya tambahan pemasukan dari badudun ini nilai bantuannya jadi bertambah," jelasnya.

Untuk saat ini, masih kata Abdullah, tarif masuk badudun diterapkan sebesar Rp3.000-Rp10.000, dan jumlah tersebut sudah bersih, artinya pengunjung tidak diminta biaya tambahan lainnya.


"Motor Rp. 3 ribu, mobil Rp10 ribu, kalau lagi rame kendaraan yang masuk bisa nyampe 600 motor kayak waktu libur kemaren tuh, ya tinggal dikalikan aja, untuk mobil karena lahan parkirnya tidak memadai paling 12 unit," ungkapnya.

Abdullah menambahkan, untuk lapak pedagang dirinya memberlakukan uang kebersihan antara Rp5.000-Rp10.000 tergantung ramainya angka kunjungan.

"Tidak ada biaya sewa, kami hanya menyediakan lahan, untuk saung-saungnya mereka bikin sendiri dan membayar uang kebersihan Rp5.000 per hari, tapi kalau lagi rame misal hari libur nasional atau sabtu/minggu itu Rp10.000," tandasnya.

Sementara itu, Pupun, salah satu pengunjung, mengaku senang dengan adanya wisata bendungan badudun ini karena menambah destinasi lokasi wisata baru untuk warga.

"Secara keseluruhan bagus, saya suka karena alami ya jadinya masyarakat punya pilihan lokasi wisata alam yang baru di Labuan," ucapnya.

Hanya saja, sambungnya, tidak ada safety atau sarana penunjang keselamatan bagi para pengunjung, seperti sarana jalan yang memadai untuk turun ke bendungan, dan tidak adanya penjaga yang mengawasi disungai.

"Tidak ada tangga pengaman, penjaga yang mengawasi orang berenang, tambang/pengaman arus juga belum ada. Semoga kedepan bisa dilengkapi demi kenyamanan dan keselamatan pengunjung, kalau bisa sediakan juga lahan untuk lesehan atau babacakan, terakhir tolong jaga kebersihan sungai," pungkasnya. (ILA)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama