MenaraToday.Com - Banten :
Dengung terkait program pendidikan gratis tingkat Propinsi, Kabupaten atau Kotamadya di Banten dinilai hanya angin surga oleh ketua LSM KPK Nusantara Aminudin dan Humas Badan Anti narkoba Kabupaten Serang Agus.
Terbukti masih banyak pungutan atau iuran mengatasnamakan sumbangan baik itu atas nama komite atau paguyuban di satu lembaga pendidikan
Seperti halnya ramai yang di beritakan. mengatas namakan pentas seni di gedung guru kecamatan Lebakwangi kabupaten Serang untuk siswa TK dikenai biaya Rp.500 ribu rupiah hingga satu juta .
Dan masih banyak sekolah yang menjual sampul ijazah yang entah dari mana sumber sampul ijazah tersebut baik tingkat SMA SMP SD .
Belum lagi uang sewa kantin yang pertahun mencapai jutaan rupiah di tingkat kota dan kabupaten yang belum jelas dasar hukum untuk sewa kelola lahan tersebut .
Ironisnya undang undang 45 khususnya pasal 31 ayat 2 yang mengatur tentang tanggung jawab pendidikan warga negara dibiayai pemerintah kenyataan dilapangan sungguh jauh daripada pandang
Tingkat propinsi program SLTA swasta gratis dengan rumusan akan di berikan Rp. 200 ribu perbulan langsung ke rekening siswa masih banyak di keluhkan oleh Kepala Sekolah SLTA swasta .
Menurut salah seorang Kepsek SLTA swasta yang tak mau disebut namanya menyebutkan bahwa untuk lembar ujian siswa pihak sekolah harus membayar ke Pemerintah
"Jadi jangan salahkan kami pihak swasta meski dalam undang undang tidak memperbolehkan menahan ijazah itu terpaksa kami lakukan jika tidak sekolah kami akan bangkrut, dari mana kami gak punya anggaran untuk sekolah" ujarnya pada wartawan.
Adapun program baju seragam gratis dari Walikota Serang menurut salah seorang Kepsek itu baru di anggarkan tahun depan bukan tahun sekarang.
"Tingkat SD pun tidak gratis, masih banyak SD dari Kabupaten Serang atau Kota Serang yang menjadikan sekolah jadi lahan objek bisnis dari penjualan seragam, LKS hingga acara perpisahan yang berkedok pentas seni .atau bahkan banyak SD yang mengatasnamakan infak perminggu yang pastinya harus mengocek mengurangi jajan siswa meskipun hanya seribu atau dua ribu rupiah
Sedangkan menurut Agus yang sedang trending topik ialah tingkat taman kanak kanak yang kini seolah berlomba adakan jalan jalan atau tour ataupun pentas seni baik itu di kabupaten serang atau kota serang.
Salah satu TK di kecamatan Kasemenpun tak luput adakan tour menggunakan bus Tubagus untuk keliling Banten yang menurut Sugiri yang mengaku dari Dispora Kota Serang per murid dikutip sebesar Rp 500 ribu untuk menaiki bus Tubagus tersebut dan langsung di bayarkan ke Dispora.
Terkait maraknya TK melakukan kegiatan pentas seni ataupun tour di Kabupaten Serang atau Kota Serang wartawan pun mencoba menghubungi Kepala Dinas Pendidikan Kota Serang TB Suherman dan Kepala Dinas Kabupaten serang.melalui pesan WA namun hingga kini belum ada jawaban atau statemen apapun dari Kepala Dinas Pendidikan .(Agus)