Puluhan ASN di Kecamatan Labuan Putuskan Tak Lagi Gabung Ke PGRI

MenaraToday.Com - Pandeglang :

Ramai beredar usulan bubarkan persatuan guru republik indonesia (PGRI) di media sosial membuat puluhan anggotanya yang berada di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang angkat suara. Bahkan banyak diantaranya yang memutuskan tak lagi bergabung dengan organisasi keguruan tersebut dengan alasan tak jelas dan merasa dipaksa. 

Salah satu aparatur sipil negara (ASN) di Kecamatan Labuan yang enggan disebut namanya mengatakan, bahwa selama ini PGRI yang menaungi para tenaga didik ini tidak jelas dalam pengelolaan iuran yang selama ini dibayarkan dan terkesan ada pemaksaan. 

"Sampe aku dan ASN lainnya disekolah tempat saya mengajar memutuskan berhenti sejak 2022 yang lain sejak 2021, bahkan rekan-rekan ASN disekolah lainnya juga sama pada keluar gak gabung ke PGRI lagi dan uang kami yang sudah masuk tidak dikembalikan, kami rela dibenci oleh mereka-mereka para pengurus PGRI. Gak ngaruh  juga adanya organisasi ini tuh fungsinya apa?," ungkapnya kepada tim menaratoday.com. Minggu (29/6/2025). 

Bahkan, lanjutnya, ketika ada anggota yang sakit, melahirkan atau yang sifatnya urgent PGRI tidak menunjukan keperduliannya sama sekali. 

"Gak ada tuh andil PGRI, bahkan ada anggotanya yang meninggal pun mereka terkesan gak perduli, menghadiri acara pun kita yang ngamplopin," ujarnya. 

Tak hanya itu, Ia menyebut, iuran yang diberlakukan pun selama ini tidak masuk akal, apalagi setiap menjelang peringatan HUT RI. Jika iuran tersebut diakumulasi dengan banyaknya jumlah ASN di Kecamatan Labuan yang mencapai ratusan orang sudah berapa nilai nominal yang terkumpul. 

"Gak masuk akal, apalagi kalau mau Agustusan. Meras banget ke sakolah-sekolah, untuk disalurkan ke apa coba? di PGRI itu ada iuran wajib anggota Rp20 rb, rereongan (sumbangan) pensiunan Rp100 rb-Rp150 rb tergantung masa kerja, Coba aja kaliin Rp150 rbx300 guru kurang lebih se Labuan, udah berapa? Itu jumlah iuran yang  selama ini kami kumpulkan di ketua PGRI Labuan. Belum kalau mau karnavalan, itu tuh kita di potong dari gaji Rp100 rb-Rp200 rb tergantung pangkat, belum potongan oleh dinas untuk Darma wanita Rp 4.000, Korpri Rp 7.500, Yayasan rereongan berkah Rp 5.000, Infaq baznas Pandeglang Rp 10.000, dll..," jelasnya. 

Lanjutnya, para anggota pernah menanyakan terkait penggunaan uang iuran yang selama ini dikumpulkan alasannya selalu sama digunakan untuk pengadaan barang untuk cinderamata para guru yang purna tugas. 

"Di Kecamatan Labuan yang pensiun tiap tahun palingan 20 org dan itu hanya di beri cinderamata emas senilai Rp3 jutaan. Jadi kehitung rugi lah, sementara kita-kita kan masa pensiun nya masih lama sekitar 35/40 tahunan," imbuhnya. 

Ia menyampaikan, dirinya setuju jika PGRI dibubarkan seperti usulan yang tengah ramai digaungkan di media sosial saat ini. 

"Setuju, bubarkan aja, gak ngaruh juga... Hanya kedok doang gak ada andil apapun, guru mah jelas ngajar PGRI apa kerjanya? Cuman duduk manis datang ke acara pulang bawa bingkisan. Makanya mereka-mereka mah enak pensiun pada kaya," tandasnya. 

Sebelumnya, usulan PGRI dibubarkan digaungkan oleh akun aliansimahasiswapenggugat dan brorondm@ pada Minggu (29/6/2025). Dimana dalam unggahannya menyatakan, bahwa PGRI sudah waktunya bubar tidak ada alasan mengapa harus dipertahankan. 

"#BubarkanPGRI Sudah waktunya PGRI bubar, tidak ada alasan mengapa harus dipertahankan. @pbpgri_official. 

- korupsi di dalam sekolah, mereka diam.

- pungli di komite sekolah/madrasah, mereka diam. Malah mau melaporkan dan mendemo @brorondm

- gaji dibawah UMR, mereka diam.

- dapat dana hibah 315 miliar, dibawa kemana dananya?

- ada iuran wajib kepada mayoritas guru yang bahkan bukan anggota PGRI, dan ga jelas buat apa

- struktur PGRI lebih mirip struktur politik daripada perjuangan kolektif guru. 

PGRI hari ini tidak lebih dari struktur elit Borjuis yang mengendalikan para proletar dengan gaji rendah yang diperas keringat dan dihisap nyawanya agar para elit ini terus kaya raya, memiliki jabatan politik, tak ubahnya ini jadi jenjang karier semata. Mau melawan @guruhonorermuda ?" Demikian tulis @aliansimahasiswapenggugat yang kemudian direpost oleh akun @brorondm di IG nya. (ILA)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama