MenaraToday.Com - Asahan :
Puluhan massa dari berbagai lembaga di Asahan menggeruduk Kantor ULP PLN Kisaran dan mendesak agar diadakan revolusi total di tubuh ULP PLN Kisaran. Jumat (20/6)2025)
"Kita meminta Manager ULP PLN Kisaran transparan terhadap sederetan dugaan pelanggaran prosedur, penyalahgunaan aset negara dan minimnya tranparansi dalam pelayanan publik" ujar Koordinator Aksi, Risky Nur Aldiyansyah,
Dalam statement pernyataan sikap lembaga itu sebanyak tiga lembar yang diperoleh awak media., aliansi menuntut pencopotan Kepala ULP PLN Kisaran, Fadly Umawi, atas ketidakmampuan menjalankan fungsi kepemimpinan dan pengawasan terhadap bawahannya.
"Kami menemukan indikasi kuat bahwa perilaku menyimpang di tubuh PLN Kisaran bukan hanya insiden teknis, tapi sistemik, dan Kepala ULP tidak mengambil langkah korektif apa pun,” ujarnya
Beberapa poin yang menjadi sorotan dalam tuntutan tersebut antara lain:Dugaan penjualan kabel tembaga bekas yang merupakan aset negara.Ketidakterbukaan dana CSR dan anggaran bulanan operasional PLN.Pelanggaran prosedur kerja, termasuk pencopotan pegawai tanpa mekanisme resmi.Keberadaan alat dan kabel ilegal di jaringan tiang listrik PLN yang menimbulkan risiko keselamatan.
Dominasi oknum internal yang disebut memiliki peran sentral dalam sejumlah keputusan tanpa transparansi.
Aliansi juga menyoal kerja sama PLN Kisaran dengan pihak ketiga (vendor), yang dinilai tidak berintegritas dan bahkan terlibat langsung dalam praktik penyimpangan. Lebih jauh, mereka menilai bahwa kondisi ini telah menjauhkan PLN dari semangat pelayanan publik dan prinsip good governance yang digaungkan pemerintah.
Kepala ULP PLN Kisaran Fadly Umawi telah berjanji dan menyikapi aspirasi pendemo, beri saya waktu satu Minggu mengkoordinasikan persoalan ini, hal ini diungkapkan Fadli di hadapan para pendemo.terangnya.
"Jika tidak ada tindakan dari jajaran atas PLN maupun penegak hukum, kami siap membawa persoalan ini ke ranah hukum dan mengungkap lebih jauh aktor-aktor di balik kekacauan sistem ini,” tegas Risky.
Hal senada di katakan Candra ,selaku pembawa orasi dari Aliansi menegaskan bahwa tuntutan ini bukan serangan personal, melainkan panggilan secara spontanitas untuk pembenahan sistemik agar PLN bisa kembali pada jalur pelayanan yang profesional dan berpihak pada masyarakat. (SDM)