MenaraToday.Com - Pandeglang :
Pendaftaran siswa baru disejumlah sekolah baik negeri maupun swasta tengah berlangsung. Salah satunya madrasah tsanawiyah (MTs) Masyariqul Anwar (MA) Caringin, Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten. Dalam proses penerimaan siswa, pihak sekolah mengunggulkan muatan lokal sebagai daya tarik yang dinilai berbeda dengan sekolah sejenis yang ada di Kabupaten Pandeglang. Diantaranya, hadoroh dan kitab kuning.
Aaf Afiah, S.Pdi, Kepala MTs Masyariqul Anwar (MA) Caringin, mengatakan, untuk penerimaan siswa baru pihak sekolah tidak menerapkan sistem seperti halnya sekolah lain.
"Untuk pendaftaran kami offline, pernah online tapi yang daftar langsung ke sekolah juga banyak jadi kerjaan dua kali, dan Kami disini tidak memberlakukan jalur domisili, mutasi, nilai, jalur prestasi akademik atau jalur non akademik, biasa saja...paling nanti kami ada semacam test placement (penempatan) disini nanti ketahuan kemampuan anak baca tulis Al-qur'an nya kurang atau gak, tes dilaksanakan pada 1 Juli nanti, karena memang kami tutup pendaftarannya di 30 Juni," kata Aaf Afiyah, S. Pdi, Kepala Sekolah MTs MA Caringin. Senin (23/6/2025).
Aaf menuturkan, MTs MA Caringin yang berafiliasi dengan Mathlaul Anwar (MA) Menes memiliki keunggulan dalam proses pembelajaran, tidak hanya memberikan mata pelajaran ilmu pengetahuan umum, namun juga muatan lokal, seperti tafsir, nahwu shorof, ushul fiqih, faroid dan kiroah.
"Sekolah kami punya nilai plus dimata pelajaran muatan lokal jadi banyak kajian-kajian kitab bukan hanya mapel kurikulum seperti madrasah-madrasah lain. Seperti ushul fiqih, nahwu shorof, dll...kami juga punya banyak pilihan kegiatan ekstrakurikuler, karena secara potensi anak tidak hanya unggul di akademik jadi di kita juga ada kegiatan ekstrakurikuler diantaranya Pramuka, PMR, Teater, tapak suci yang sudah meraih berbagai prestasi di tingkat Kabupaten dan Provinsi," jelasnya.
Tak hanya itu, lanjut Aaf, MTs MA Caringin di tahun lalu sudah mengadakan hafalan rutin dan hadoroh (baca surat yasin) yang rutin diadakan setiap hari sabtu. Hal ini bertujuan agar anak-anak terbiasa dan memiliki kemampuan dalam berdo'a.
"Kami unggul di diniyah (keagamaan) dan arabiyah (bahasa arab), karena banyak anak-anak yang ketika masuk kesini diniyah dan Arabiyahnya kurang kemungkinan waktu sekolah dasarnya tidak dibarengi dengan sekolah MDTA. Oleh karenanya di tahun lalu kami mulai mengadakan hafalan dan juga Hadoroh yang rutin diadakan 1-2 kali dalam sebulan setiap hari sabtu," tandasnya.
Aaf berpesan, mengingat saat ini perkembangan dan pergaulan anak-anak jaman sekarang sudah sangat mengkhawatirkan maka sebaiknya para orang tua memberikan pendidikan yang muatan pendidikan agamanya lebih banyak.
"Sekarang kan lingkungan anak-anak sudah sangat luar biasa sudah tidak seaman dulu, orang tua harus jeli dalam memilih sekolah lanjutan buat anak-anaknya, baiknya sih ke pondok pesantren tapi kebanyakan anak-anak gak betah dan mahal pula, yaa minimal pilih sekolah yang memiliki muatan agamanya lebih banyak sehingga anak-anak punya bekal untuk dirinya kelak," pungkasnya. (ILA)