MenaraToday.Com - Pandeglang
Penyaluran program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 2 Labuan menuai sorotan. Pada hari kedua pelaksanaan, Selasa (26/8/2025), sejumlah siswa hingga pihak sekolah mempertanyakan ketidaklengkapan menu serta jumlah paket yang dikirim oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Caringin, Desa Caringin, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Chiko Ruhut P. Hutabarat, siswa kelas IX, mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap menu yang diterima.
“Dihari pertama kemarin menunya ayam kecap, tahu, sayur kacang dan jeruk, tapi gak ada air mineral atau susu. Hari kedua telor orak-arik, sayur wortel, tempe goreng dan jeruk, juga sama tidak ada minumannya. Tapi hari ini agak mendingan dibanding kemarin karena rasanya lebih enak, kalau kemarin hambar bahkan sayurnya seperti masih mentah,” ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Harto Sugiharto. Ia menyebut pada hari pertama pengiriman MBG tiba terlambat, sekitar pukul 09.00 WIB.
“Agak keteteran karena jam segitu anak-anak sudah masuk kelas, kalau tidak langsung dibagikan khawatir basi. Untungnya hari ini lebih cepat, jam 07.15 WIB sudah datang sehingga langsung kami bagikan lewat perwakilan siswa,” jelas Harto.
Menurut Harto, pihak sekolah langsung menyampaikan evaluasi ke SPPG setelah hari pertama, dan keesokan harinya pengiriman sudah lebih baik.
“Mudah-mudahan bisa konsisten, karena waktu pembagian sampai selesai makan cukup menyita waktu, sekitar 1,5 jam. Kalau konsisten lebih pagi, kami bisa menetapkan jam belajar dimulai pukul 08.00 WIB, jadi anak-anak semuanya sarapan dulu disekolah,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Oyok Faturohman, menyoroti ketidaklengkapan menu serta ketidaksesuaian jumlah paket dengan total siswa.
“Kalau di sekolah lain kami dapat info menunya lengkap dengan susu, tapi di sini tidak ada. Padahal jumlah siswa 1.084 orang sudah kami laporkan jauh-jauh hari. Kenyataannya baru 706 siswa kelas VIII dan IX yang dapat, sedangkan 378 siswa kelas VII dijadwalkan baru 10 hari ke depan. Kami tidak tahu alasannya apa,” tegas Oyok.
Meski demikian, lanjut Oyok, pihak sekolah tetap mengapresiasi pemerintah atas adanya program MBG ini.
“Yang jelas kami berterima kasih karena anak-anak mendapat sarapan di sekolah, meskipun masih ada yang perlu diperbaiki,” tambahnya.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak pengelola SPPG Caringin selaku penyedia MBG SMPN 2 Labuan belum memberikan penjelasan terkait perbedaan menu maupun jumlah distribusi yang dipersoalkan pihak sekolah. (ILA)