MenaraToday.Com - Asahan :
Pemerintah Desa Perkebunan Padang Pulau Kecamatan Bandar Pulau menggulirkan inovasi budidaya ikan nila,Ikan Gurami, Lele dan bawal dengan teknologi kolam bioflok sebagai langkah strategis dalam mendukung ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat.
Program ini didanai dari Dana Desa Tahap I Tahun 2025 dan dikelola langsung oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Lauran Hijau Desa Perkebunan Padang Pulau Kecamatan Bandar Pulau Kabupaten Asahan serta melibatkan tim ahli dari Dinas Perikanan Kabupaten Asahan.
Ketua BUMDes Lauran Hijau, Junaidi menyebut teknologi bioflok dipilih karena terbukti ramah lingkungan dan efisien. Sistem ini memanfaatkan bakteri baik untuk mengolah limbah organik menjadi pakan alami, sehingga mampu menekan biaya produksi dan meningkatkan kualitas ikan.
“Dengan kolam bioflok, budidaya jadi lebih hemat biaya dan hasilnya pun lebih berkualitas. Kami optimistis bisa memenuhi kebutuhan pangan lokal hingga membuka peluang usaha baru bagi warga,” ujarnya, Senin dilokasi ketapang, Senin (13/10/2025)
Pembangunan kolam bioflok telah dimulai di lahan khusus yang disiapkan untuk budidaya ikan tawar. Program ini juga diarahkan untuk menjadi solusi berkelanjutan dalam menciptakan lapangan kerja dan memperkuat ekonomi desa.
Kepala Desa Perkebunan Padang Pulau , Suriani menyebutkan pelaksanaan Ketahanan Pangan (Ketapang) di desa kami merujuk pada juknis kebijakan pemerintah yang mengharuskan minimal 20% dari Dana Desa dialokasikan untuk program ketahanan pangan di tingkat desa.
"Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemandirian pangan desa melalui berbagai kegiatan seperti pengembangan pertanian, peternakan, perikanan, dan penyediaan sarana pendukung, serta untuk menstabilkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat desa."ujarnya.(SDM)