MenaraToday.Com - Pandeglang :
Suasana di depan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Mandiri Cabang Labuan, Kabupaten Pandeglang, tampak berbeda pada Sabtu (8/11/2025) pagi. Puluhan warga tampak antre sambil menggenggam kartu keluarga sejahtera (KKS), berharap saldo bantuan sosial (bansos) dari program keluarga harapan (PKH) telah masuk ke rekening mereka.
Mereka datang silih berganti, sebagian dengan wajah penuh harap, sebagian lainnya menahan kecewa karena saldo di rekening masih kosong. Aktivitas itu sudah menjadi pemandangan rutin setiap kali kabar pencairan bansos berembus di tengah masyarakat.
Salah satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH, Ma’ah (48), mengaku sudah beberapa kali mendatangi ATM hanya untuk memastikan apakah dana bantuan telah masuk.
“Berapa kali ya, lupa, sering sih, tapi masih nol, belum ada yang masuk. Tetangga saya malah udah masuk katanya,” ujarnya sambil tersenyum kecut.
Berbeda dengan Ma’ah, Atma (35) justru tampak sumringah usai memeriksa saldo. Wajahnya berbinar melihat angka yang bertambah di layar ATM, meski ia belum berani melakukan penarikan.
“Alhamdulillah, udah (masuk), tapi tadi cuman ngecek aja, gak bisa diambil dulu, nunggu kabar dari pendamping katanya,” ungkapnya.
Pendamping PKH, Herawati, menjelaskan bahwa pihaknya belum bisa memberikan kepastian mengenai pencairan bansos karena belum ada pemberitahuan resmi dari pimpinan.
“Kartu KKS, dan Buku Tabungan (Butab) itu sudah diserahkan ke KPM, itu milik pribadi. Tapi kami belum bisa menyarankan untuk dicairkan karena belum ada arahan resmi. Takutnya nanti ada risiko, seperti pemblokiran rekening,” katanya.
Herawati juga mengingatkan para KPM agar lebih berhati-hati menjaga kartu ATM dan buku tabungan mereka.
“Kami selalu mengingatkan supaya jangan sembarangan menyimpan atau menitipkan KKS dan Butab ke orang lain. Simpan di tempat aman, karena kalau hilang atau disalahgunakan, itu tanggung jawab pribadi,” tegasnya.
Sementara itu, Koordinator Kabupaten (Korkab) PKH Pandeglang, Sulaeman Apandi, S.Sy, membenarkan bahwa proses pencairan bansos PKH di wilayahnya belum merata.
“Berdasarkan laporan dari pendamping, sebagian KPM sudah ada yang menerima, tapi sebagian lagi belum bisa. Kemungkinan masih dalam proses aktivasi dan transfer dari bank penyalur,” jelasnya.
Ia juga menegaskan, transaksi pencairan sebenarnya bebas dilakukan di ATM mana pun, namun sebaiknya menunggu informasi resmi dari pendamping agar tidak terjadi kesalahan teknis.
“Untuk transaksi sebaiknya tunggu info dari pendamping. Kami pun belum menerima pemberitahuan resmi dari Himbara terkait selesainya proses aktivasi dan transfer dana,” tambahnya.
Sulaeman menyebutkan, jumlah keluarga penerima manfaat PKH di Kabupaten Pandeglang mencapai sekitar 87 ribu KPM, terdiri dari penerima PKH murni, kombinasi PKH dan sembako, serta penerima sembako murni.
"87 ribuan KPM, dari jumlah tersebut ada yang dapat paket sembako murni, PKH murni dan kombinasi PKH+sembako," imbuhnya.
Ia mengimbau agar bantuan sosial tersebut digunakan untuk keperluan yang benar-benar bermanfaat bagi keluarga.
“Gunakan bansos dengan bijak. Belanjakan untuk kebutuhan bergizi, pendidikan anak, kesehatan keluarga, atau usaha kecil produktif. Jangan digunakan untuk membeli rokok, minuman keras, narkoba, atau keperluan konsumtif lain seperti judi online,” tegasnya. (ILA)
