Pesan Kopi dan Minta Dikerok, Seorang Guru Di Pandeglang Meninggal Dunia Di Warung Kopi

MenaraToday.Com - Pandeglang : 

Warga Kampung Kalangsari, Desa Cigondang, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, digemparkan dengan penemuan seorang pria yang meninggal mendadak di sebuah warung pada Rabu (3/12/2025) sekitar pukul 23.00 WIB. Korban diketahui meninggal setelah memesan kopi dan meminta tolong untuk dikerok di warung milik warga.

Korban diketahui bernama Suwandri, pria kelahiran Pandeglang, 5 Juli 1982, berprofesi sebagai guru, dan tinggal di Perum Wisata Pagelaran Blok A1 No. 7, Desa Tegalpapak, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang.

Saksi pertama, Mutifah Khoirunisa, pemilik warung, menjelaskan bahwa sekitar pukul 22.30 WIB korban datang ke warung mengendarai sepeda motor Honda Beat warna putih-biru bernomor polisi A 6357 MD. Korban memesan kopi pahit dan mengeluh merasa kurang enak badan sebelum meminta tolong untuk dikerok.

Tak lama kemudian, Nurdin, saksi kedua yang juga warga sekitar, datang dan diminta membantu melakukan kerokan di ruang belakang warung. Saat proses berlangsung, korban dalam posisi tertidur. Namun beberapa menit kemudian tubuh korban mendadak lemas dan terasa dingin.

“Menyadari kondisi korban menurun, kami langsung memanggil warga untuk membantu, lalu melaporkan kejadian ke Polsek Labuan,” ujar Nurdin ketika dimintai keterangan.

Menerima laporan warga, tim piket Polsek Labuan langsung mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari pemeriksaan di lokasi, petugas menemukan beberapa barang milik korban, di antaranya, obat herbal Herbalic 5 in 1 dalam jok motor, handphone Infinix, dompet coklat, KTP atas nama Suwandi. 

Kapolsek Labuan Kompol Waras Wahyudi, SH, MM. membenarkan hal tersebut. 

"Betul, sekitar pukul 23.55 WIB, jenazah korban dievakuasi ke Puskesmas Labuan dengan ambulans untuk pemeriksaan medis lebih lanjut," ungkapnya. 

Pihak keluarga yang dihubungi polisi menyampaikan bahwa korban memiliki riwayat penyakit jantung. Korban juga diketahui baru menjalani perawatan di RSUD Banten pada 06 November 2025 selama lima hari akibat gangguan jantung yang dideritanya.

Atas peristiwa ini, Kapolsek Labuan menyebut tidak ada kerugian materi, namun terdapat satu korban jiwa. Penyebab pasti kematian korban masih menunggu hasil pemeriksaan medis dari Puskesmas Labuan.

"Kami mengimbau warga untuk tidak berspekulasi dan menunggu hasil resmi pemeriksaan. Saat ini situasi telah kembali kondusif," tandasnya. (ILA)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama