Puluhan Warga Desa Caringin Lepas Status Penerima PKH

MenaraToday.Com - Pandeglang :

Kesadaran untuk mandiri mulai tumbuh di kalangan keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Desa Caringin, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten. Sebanyak 23 KPM secara sukarela memutuskan untuk melakukan graduasi mandiri dan mengundurkan diri sebagai penerima bantuan sosial.

Kasie Kesejahteraan (Kesra) Desa Caringin, Faturohman, mengungkapkan bahwa keputusan tersebut murni berasal dari kesadaran para KPM tanpa adanya paksaan dari pihak mana pun.

“Alhamdulillah, KPM PKH Desa Caringin sudah banyak yang menggraduasi mandiri. Mereka dengan kesadaran sendiri dan tanpa paksaan bersedia mundur sebagai penerima PKH,” ujar Faturohman kepada menaratoday.com, Selasa (30/12/2025).

Menurutnya, graduasi mandiri terjadi karena berbagai faktor. Salah satunya adalah peningkatan kondisi ekonomi keluarga penerima manfaat. Selain itu, ada pula KPM yang secara otomatis terhapus dari sistem pusat karena dinilai sudah tidak lagi memenuhi kriteria penerima bantuan.

“Banyak faktor. Jika ada KPM yang mempertanyakan kenapa tidak lagi terdaftar sebagai penerima PKH, salah satunya karena terhapus secara otomatis di pusat karena dinilai sudah tidak layak, biasanya setelah lebih dari lima tahun,” jelasnya.

Faturohman juga menegaskan bahwa penetapan penerima PKH tidak berasal dari usulan RT, RW, ataupun pemerintah desa. Data penerima sepenuhnya berdasarkan sistem nasional yang bersumber dari Nomor Induk Kependudukan (NIK).

“Perlu saya jelaskan, penerima PKH itu bukan ajuan dari RT, RW atau perangkat desa, melainkan berdasarkan data NIK yang terdaftar di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) serta Badan Pusat Statistik (BPS) melalui sensus ekonomi yang dilakukan setiap 10 tahun sekali,” tuturnya.

Hal senada disampaikan Pendamping PKH Desa Caringin, Herawati. Ia menyebut bahwa sebagian besar KPM yang melakukan graduasi telah menerima bantuan dalam waktu lama dan merasa sudah saatnya memberikan kesempatan kepada warga lain yang lebih membutuhkan.

“Betul, alasannya karena sudah lebih dari lima tahun menerima bansos, bahkan ada yang sampai 10 tahun lebih. Dengan sadar diri mereka ingin graduasi agar bansos bisa dirasakan oleh yang lain secara bergantian. Ada juga yang sudah punya rintisan usaha kecil dan status sosialnya berubah menjadi sejahtera,” ungkap Herawati.

Ia menambahkan, jumlah KPM PKH yang graduasi di Desa Caringin mencapai 23 orang. Angka tersebut dinilai cukup signifikan, sejalan dengan dorongan dari Kementerian Sosial agar para pendamping aktif mengedukasi masyarakat tentang pentingnya graduasi mandiri.

“Kalau se-Kecamatan Labuan jumlahnya lumayan, karena kami memang dituntut oleh Kemensos untuk mengedukasi soal graduasi di tiap desa. Di Desa Caringin totalnya 23 KPM. Secara kebetulan, 10 KPM digraduasi oleh saya sendiri dan 10 KPM lainnya oleh Ketua Kordinator Kabupaten (Korkab) PKH Pak Sulaeman Apandi,” ucapnya.

Graduasi mandiri ini menjadi gambaran keberhasilan program PKH dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat, sekaligus membuka ruang keadilan sosial agar bantuan tepat sasaran bagi mereka yang benar-benar membutuhkan. (ILA)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama