Keterangan Gambar : Personil Satreskrim Polres Tapsel Dan Polsek Batang toru bersama Saksi saat Pra Rekonstruksi Di TKP (Foto : Ucok Siregar)
MenaraToday.com - Padangsidempuan :
Amiruddin Harahap (33) supir Taxi Madina Utama yang menjadi korban penikaman yang diduga dilakukan oleh penumpangnya sendiri pada Minggu (16/12/2018) yang lalu.
Pasca kejadian yang menimpa Amiruddin, keluarga Amiruddin berharap keluarga tersangka membantu biaya perobatan Amiruddin, hal ini diutarakan oleh Asni Tanjung, istri Amiruddin kepada wartawan melalui selulernya, Selasa (08/1/2019).
Menurut pengakuan Asni, terkait perobatan suaminya ini, pernah dia sampaikan kepada pihak Kepolisian agar menyampaikan keluhannya itu kepada keluarga tersangka.
"Tulang punggung dikeluarga cuma suami saya, saya sendiri tidak bekerja. Sementara pasca kejadian yang menimpa suami saya, suami saya tidak bekerja karena masih proses penyembuhan luka akibat penikaman oleh tersangka.Dalam proses penyembuhan ini terus dalam perobatan Bidan. Untuk itulah kami berharap, bagi keluarga tersangka untuk turut membantu perobatannya, karena selama proses penyembuhan biaya perobatan suami saya ditanggung sendiri. Cuma biaya perobatan di Rumah Sakit TNI-AD pihak Taxi Madina Utama yang membiayai perobatannya" ujar Asni.
Saat disinggung apakah keluarga yang tersangka pernah menjenguk suaminya, diakui Asni, belum pernah sama sekali. Sementara suaminya sendiri sudah terbaring selama empat minggu.
Dalam dugaan penikaman terhadap Amiruddin yang dilakukan oleh penumpangnya sendiri.
Dari informasi dimana identitas tersangka bernama Ododogo Giawa (28)warga Desa Sangkunur Kecamatan Angkola Sangkunur Kabupaten Tapanuli Selatan.
Dari informasi yang di peroleh di Kepolisian, usai menikam Amiruddin, Ododogo sendiri di duga melakukan bunuh diri. Pada kematian Ododogo Giawa ini, keluarga merasa tak wajar dengan kematian Ododogo Giawa. Dan informasi yang didapatkan, pihak keluarga Ododogo meminta kepada pihak Kepolisian untuk dilakukan otopsi.
Sebelumnya pihak keluarga yang diduga tersangka, Setiaman Giawa kepada wartawan mengatakan, bahwa mereka akan membantu perobatan korban.
Salah satu yang mengaku keluarga Ododogo Giawa menimpali, bahwa mereka dari pihak keluarga mempunyai alasan, kenapa sampai sekarang belum membantu si korban, karena sampai sekarang, mereka dari pihak keluarga belum menerima pernyataan bahwa Ododogo Giawa pelakunya.
"Jadi begini kami dari pihak keluarga sebenarnya bukan kami tidak melakukan hal-hal yang wajar. Sementara, benarkah saudara kami ini yang melakukan penikaman atau bukan. Jadi pernyataan penikaman ini belum kami ketahui. Apakah benar dia yang menikam supir atau tidak. Dan belum juga datang kelurga si supir menyampaikan informasi kepada kelurga" ujar keluarga korban tersebut.
Guna mengungkap kepastian penyebab kematian Odogogo Giawa yang diduga tewas gantung diri di kebun milik warga
Lingkungan I Tano Ponggol Kelurahan Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapsel. Jajaran Sat Reskrim Polres Tapanuli Selatan dalam waktu dekat berencana melakukan autopsi.
Hal ini ditegaskan Kasat Reskrim Polres Tapsel AKP Antonius Alexander, melalui rilis resminya kepada wartawan.
"Berdasarkan hasil cek TKP yang diperkuat dengan hasil pemeriksaan dari para saksi, serta hasil pemeriksaan oleh ahli paramedis, yang kemudian dilakukan pra rekonstruksi, maka dapat diambil kesimpulan, bahwasanya Ododogo murni meninggal disebabkan gantung diri," ujarnya.
Kendati demikian, sambung Kasat, untuk lebih meyakinkan pihak keluarga korban atau tersangka dalam kasus 351 dimaksud, pihak Kepolisian tidak menolak permintaan keluarga yang meminta agar jenazah Ododogo dilakukan autopsi dengan menghadirkan Dokter Ahli Forensik (Ucok Siregar)