Keterangan Gambar :Wali Kota Tanjungbalai HM Syahrial (Atas), Penderita Gizi Buruk, Fitriana (kiri) dan bantuan dari Pemko Tanjungbalai (Ft : Gani)
MenaraToday.com - Tanjungbalai :
Pemerintah kota Tanjungbalai akan merencanakan membentuk "Gerakan Peduli Sesama (GPS) dalam rangka penanganan Masalah Gizi Buruk yang sampai saat ini masih ditemukan di Kota Tanjungbalai. Kegiatan GPS ini nantinya terdiri dari OPD terkait, mulai dari Kepling, Lurah, Camat, Bidan Desa, Puskesmas, Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Daerah yang akan melakukan sinergitas dalam melakukan pengecekan dan pantauan di wilayah tempat tinggalnya, jika ada ditemukan warga yang mengalami kasus gizi buruk langsung direspon dan ditangani terlebih dahulu baik dipuskesmas atau langsung dibawa Ke Rumah Sakit Umum Daerah setempat.
Keterangan Gambar : Data Fitriani, Penderita Gizi Buruk (Foto : Gani)
Hal ini disampaikan Wali Kota Tanjungbalai menanggapi Kasus Gizi buruk yang dialami Fitriani (19) siswi kelas 2 Aliyah di Gubahan Kota Tanjungbalai Warga Gg Sate, Kecamatan Datuk Bandar Timur, Kota Tanjungbalai yang mengidap gizi buruk dan infeksi usus hasil diagnosa medis Minggu (6/1/2019)
Fitri yang merupakan anak kedua dari 7 bersaudara pasangan dari Sri Rahayu (44) dan Masdar (57) ini hanya bisa berbaring merintih kesakitan.
Berdasarkan pengakuan ibunda Fitriani, Sri Rahayu menjelaskan, sebelumnya Fitri sehat – sehat aja, beraktivitas ke sekolah. namun pada bulan September 2018, dia demam tinggi dan pusing berkepanjangan dan dibawa bawa berobat ke Puskesmas Pulo Simardan.
" Saya bawa ke Puskesmas dan disarankan dirujuk ke RSUD Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai. Selama 12 hari ditangani medis dan dikatakan gizi buruk serta mengalami infeksi usus" ujar Ibunda Fitri saat disambangi sejumlah awak media.
Terkait permasalahan tersebut berdasarkan informasi yang didapat dari Kadis Kesehatan Burhanuddin Harahap mengatakan, Pemko Tanjungbalai melalui Camat Datuk Bandar Timur Waris Tholib bersama Bidan dari Puskesmas Pulo Simardan telah menjenguk dan bertemu dengan Fitriani dan Keluarga dan juga memberikan bantuan kepada keluarga. Pihaknya juga mengajak pihak keluarga untuk membawa Fitriani kembali dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Tengku Mansyur guna mendapatkan pelayanan medis yang lebih baik dan tidak tertutup kemungkinan akan merujuk ke Rumah Sakit yang lebih baik di Kota Medan.
Menanggapi masih adanya kasus gizi buruk di Kota Tanjungbalai, Wali Kota berupaya nantinya melalui Gerakan Peduli Sesama (GPS) ini, Tim OPD akan bekerja terus menerus guna memastikan persoalan Gizi Buruk benar-benar dapat teratasi di Kota Tanjungbalai. Salah satu program GPS yang akan dilakukan yakni, Pemberian Asupan Makanan tambahan bergizi kepada warga melalui Posyandu, Pengecekan Kesehatan di Puskesmas dan meminta warga untuk langsung memberikan informasi jika ada keluarga atau warga yang mengalami gizi buruk dengan langsung berkoordinasi ke Kepala Lingkungan, Lurah, Camat, petugas Puskesmas tempat tinggalnya maupun Dinas terkait lainnya sehingga dapat langsung ditangani dengan cepat, Sebut Wali Kota.
"Dalam Kasus yang dialami Fitriani, Pemerintah Kota Tanjungbalai, akan berupaya memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik. Saya meminta OPD terkait untuk mempercepat penanganan Fitriani, mulai dari Pihak Puskesmas dan Rumah Sakit untuk memberikan Perhatian dan bantuan yang optimal. Begitu juga jika masih ditemukan masih ada masyarakat yang mengalami Gizi Buruk untuk cepat ditangani dan ditindaklanjuti. Tingkatkan Pelayanan Kesehatan bagi warga, khususnya pemberian makanan tambahan maupun pemberian bantuan obat-obatan serta pelayanan kesehatan intensif yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat," Tegas Wali Kota.
Sebelumnya, ibu Fitriani mengaku sedih, anaknya tidak dianjurkan atau dirujuk ke RS Medan untuk mendapatkan penanganan medis walaupun saya mempunyai kartu BPJS.
Menanggapi pengakuan keluarga Fitriani tersebut, Kadis Kesehatan mengatakan pihaknya sampai saat ini masih berusaha membujuk dan mengajak keluarga untuk membawa Fitriani kembali ke RSUD Tengku Mansyur Tanjungbalai untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik, namun pihak keluarga masih belum mau dikarenakan alasan tertentu.
Pemko juga akan berupaya memberikan pengobatan yang maksimal jika nantinya Fitriani dibawa ke rumah sakit dan bila diminta dirujuk ke medan kita akan koordinasikan lagi.
"Yang terpenting saat ini kita mau saudari Fitriani dirawat di Rumah Sakit Umum Tanjungbalai, kita akan chek hasilnya dan akan kita upayakan pengobatan yang maksimal" Papar Kadis Kesehatan Burhanuddin Harahap. (Gani/Fauzi)