MenaraToday.com - Cianjur :
Siti Nurasiah (15), anak pasutri Engkan dan Suminar warga Kampung Lemburtengah Rt. 05/02, Desa Cinerang, Kecamatan Naringgul, Cianjur Selatan, Jawa Barat, bercita-cita ingin menjadi seorang guru.
Jika dilihat dari sisi perekonomian orangtuanya, memang keluarga kurang mampu (miskin-red), selain itu kedua orangtuanya mengalami cacat fisik.
Kendati demikian, walaupun kedua orangtuanya memiliki keterbatasan fisik dan perekonomiannya, sedikit pun tidak menyulutkan Siti Nurasiah untuk terus mencari ilmu disekolahnya.
Saat ini putri Abah Engkan duduk di kelas XIII di salah satu sekolah menengah Pertama (SMP) yang berada di kecamatan Naringgul.
Kepada awak media, Selasa (26/2/2019), Siti Nurasiah menyampaikan segala suka dukanya yang selama ini, hidup dalam kesengsaraan.
"Saya tidak malu walau hidup jadi anak dari keluarga miskin, bagi saya hidup itu merupakan anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa. Untuk memperbaiki masa depan, saya bercita-cita kepingin jadi guru, itupun kalau kesampaian pak," katanya.
Siti melanjutkan, walau hidup dari keluarga miskin dengan segala keterbatasan orangtua, saya engak malu ataupun minder, yang penting tidak meminta-minta dan menyusahkan orang lain.
"Bapak saya tangannya buntung, ibu saya penglihatannya tidak normal seperti orang lain, sejak menderita penyakit katarak bertahun-tahun. Besar harapan saya agar ada bantuan dari pemerintah untuk pengobatan ibu dan pembangunan rumah keluarga, jujur saja belum pernah mendapatkan bantuan selama ini," ucapnya sembari berurai air mata.
Siti mengaku, kalau malam belajar dirumah mengunakan lampu senter dan kadang-kadang mengunakan lampu cempor.
"Meskipun tidak ada lampu listrik, saya masih bisa belajar walau hanya dengan cahaya lampu senter atau cempor. Saya ingin melanjutkan ke Sekolah Menegah Atas (SMA), karena ingin mengejar cita-cita sejak kecil Siti dambakan menjadi seorang Guru pengajar," aku Siti sembari mengusap airmatanya.
Berdasarkan pengakuan teman sekolahnya Resti Aryani (14), sosok Siti Nurasiah harus dijadikan panutan juga contoh untuk adik-adik kelasnya, sebab melihat kegigihan dan semangat juangnya dalam belajar terlihat semangat sekali.
"Siti orangnya baik dan murah senyum, dia enggak sombong dan tidak ada rasa malu, walau serba kekurangan. Siti pernah cerita sama saya, bahwa dirinya bercita-cita ingin jadi guru pengajar, mudah mudahan saja siti mendapatkan bantuan, karena menurutnya menjadi guru adalah tugas yang mulia, terlebih di pelosok Cianjur Selatan taraf pendidikan sangat rendah," ujarnya. (Shandi)