Oknum Wartawan Media Cetak Mengaku Dianiaya OTK


MenaraToday.com - Padangsidimpuan :

Ali Akbar Harefa (34) Wartawan Surat Kabar Mingguan Biro Kota Padangsidimpuan mengaku dianiaya oleh empat orang yang tak dikenal, yang terjadi pada malam Minggu (9/2/2019) sekitar pukul 19.00 wib yang lalu. Untungnya insiden itu tak membuatnya terluka dikarenakan saat kepalanya di pukuli ianya sedang memakai Helm

Menurut  Ali Akbar, kejadian yang dialaminya diduga upaya untuk membungkam dirinya yang saat itu ingin mengungkap masalah kutipan Uang untuk mengurus KTP dan KK yang diduga dilakukan oleh salah satu Kepala Lingkungan di Kecamatan Batunadua

"Waktu itu saya mau kesimpang lingkungan tersebut untuk beli rokok tiba-tiba saya di stop dua orang perempuan yang mau numpang, saya gak ada firasat apa-apa dan langsung membawa mereka sampai ke simpang, Setelah mereka turun aku pun beli rokok dan balik lagi ke kampung tersebut, belum sampai 10 menit aku duduk, tiba-tiba saya didatangi keempat orang yang tidak saya kenali sembari mengatakan "mana-mana orang nya tadi"katanya dan ku tanya kenapa, bukan nya di jawab,malah kepalaku langsung dipukuli,kau bawa istri orang ke simarsayang katanya samaku.

Masih menurut Akbar, "tidak lama kemudian setelah memukuliku, keempat orang itu pergi dan masyarakat setempat pun berdatangan, kemudian aku duduk di samping rumah warga untuk menenangkan diri dan tidak lama kemudian datang Kepala Lingkungan (Kepling) setempat bersama istri nya yang langsung mengatakan"kau kenapa kau urus-urus KK (kartu keluarga) disini,"katanya menirukan perkataan si Kepling

Terakhir dikatakan Ali Akbar, "
memang sebelumnya warga setempat banyak yang mintak tolong samaku karna mereka mengaku sudah 2 tahun mengurus KK (kartu keluarga) Dan KTP (kartu tanda penduduk) melalui Kepling tersebut namun belum siap padahal mereka sudah bayar dengan tarif berpariasi, ada yang 300 ribu dan 500 ribu Rupiah, Kemudian saya mintak berkas orang itu dan ku tanya ke Dinas Capil Kota Padangsidimpuan dan menurut pihak Dinas Capil, berkas yang saya bawa tersebut tidak pernah di ajukan sebelumnya, berdasarkan itulah saya menduga bahwa pemukulan yang saya alami adalah rentetan untuk membungkam saya terkait pengutipan uang pengurusan KK dan KTP tersebut,"tutupnya (ucok siregar)
Lebih baru Lebih lama