MenaraToday.Com
– Jakarta :
Presiden Jokowi tersenyum
saat mendengarkan laporan Menkes dr. Terawan Agus Putranto, sebelum Ratas
tentang Program Kesehatan Nasional, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (21/11/2019)
Presiden Joko Widodo
(jokowi) meminta agar keruwetan regulasi yang menjadi kendala di industri
farmasi dan alat-alat kesehatan dipangkas sebanyak-banyaknya, disederhanakan,
sehingga industri farmasi bisa tumbuh dan masyarakat bisa membeli obat dengan
harga yang lebih murah.
“Laporan yang saya terima,
95% bahan baku obat masih tergantung pada impor.
Ini sudah enggak boleh lagi
dibiarkan berlama-lama,” kata Presiden Jokowi saat memberikan pengantar pada
Rapat Terbatas (Ratas) tentang Program Kesehatan Nasional, di Kantor Presiden,
Jakarta, Kamis (21/11) sore.
Untuk itu, Presiden Jokowi
meminta diperbesar skema insentif bagi riset-riset yang menghasilkan temuan
obat maupun alat kesehatan terbaru dengan harga yang kompetitif dibandingkan
produk-produk impor.
“Tolong ini juga
digarisbawahi.
Dan selanjutnya hasil riset
itu disambungkan dengan industri penghasil alat kesehatan di dalam negeri,”
pungkas Presiden.
Rapat terbatas itu dihadiri
oleh Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin, Menko Polhukam Mahfud MD, Menko PMK
Muhadjir Effendy, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Kepala Staf
Kepresidenan Moeldoko, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Menteri PPN/Kepala
Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah, Mendikbud
Nadiem Makarim, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Desa, PDT, dan Trasmigrasi
Abdul Halim Iskandar, Mensos Juliari Batubara, Menkominfo Johny G. Plate,
Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Mendag
Agus Suparmanto, Menteri PPPA Gusti Ayu Bintang Darmavati, dan Menristek/Kepala
BRIN Bambang Brodjonegoro.(efrizal/tim)