MenaraToday.Com – London :
Menhub Budi K. Sumadi
menyampaikan general statemen pada di Sidang Majelis IMO ke-37, di London,
Inggris, Selasa (26/11) siang. Indonesia kembali
mencalonkan diri menjadi anggota kategori C Dewan International Maritime
Organization (IMO) periode 2020-2021 pada Sidang Majelis IMO ke-37 di London,
Inggris, Selasa (26/11/2019).
Menteri Perhubungan
(Menhub) Budi Karya Sumadi dalam general statemennya di Sidang IMO Asembly,
Selasa (26/11)/2019) siang, mengatakan dengan keanggotaan dalam dewan IMO, Indonesia
telah mendukung program IMO untuk mewujudkan pembangunan kesejahteraan,
keamanan, dan keselamatan maritim.
“Dalam dua tahun
terakhir Indonesia telah menunjukkan kontribusinya dengan melaksanakan kegiatan
adopsi sistem Traffic Separation Scheme (TCC) di Selat Sudang (yang telah
disetujui Sidang IMPO MSC ke-101, Juni 2019), pembersihan marine debris,
melaksanakan technical program pelatihan sumber daya maritim, dan mendorong
peningkatan peran wanita di bidang maritim,” kata Menhub.
Pelatihan SDM
Maritim, jelas Menhub, merupakan program yang sejalan dengan visi, misi
pembangunan SDM periode kedua dalam kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
“Ke depan, RI akan
teris meningkatkan peran dalam mewujudkan tujuan IMO, dan berkeinginan
menyediakan jasa yang berkualitas dengan pembiayaan yang efektif bagi IMO,”
tegas Menhub.
Anggota Kategori C
adalah 20 negara yang memiliki kepentingan khusus dalam transportasi laut, dan
pemilihannya akan memastikan keterwakilan semua wilayah geografis utama di
dunia.
Untuk menjadi anggota
Dewan IMO Kategori C periode 2020-2021, Indonesia akan bersaing dengan 25
negara lainnya.
Dalam akun
instagramnya Menhub Budi K Sumadi mengatakan, penting bagi Indonesia menjadi
anggota Dewan IMO Kategori C karena menjadi pengakuan dunia sebagai negara
maritim yang besar.
“Indonesia bisa
menyuarakan kepentingan pemerintah Indonesia dalam percaturan pelayaran
internasional,” tegas Menhub. Indonesia menjadi anggota IMO sejak 1961, dan
menjadi anggota Council sejak 1973-1979 dan 1983-2019.
Sebagai anggota Dewan
Council, Indonesia berperan dalam hal mendukung dan mengawal komitman negara
anggota IMO dalan hal implementasi instrumen IMO dalam keamanan dan keselamatan
maritim, serta efektifitas navigasi pelayaran, serta percegahan pegawasan atas
polusi laut.
Eksternal Auditor Wakil Seskab Ratih Nurdiati
menjadi anggota delegasi pada Sidang Majelis IMO ke-37, di London, Inggris,
Selasa (26/11) siang.
Selain pencalonan
Dewan IMO Kategori C tersebut, Indonesia juga mencalonkan sebagai Eksternal
Auditor periode 2020-2023.
“Indonesia
menominasikan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) untuk menjadi eksternal auditor
IMO yang siap berkomitmen untuk memberikan jasa audit yang berkualitas tinggi
dan cost-efficient bagi IMO,” kata Menhub.
Menhub menjelaskan,
bahwa Indonesia memiliki keyakinan untuk menawarkan dukungan profesional BPK
kepada IMO berdasarkan pengalaman bergengsi BPK menjadi Auditor Eksternal bagi
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada periode 2016-2018, 2018-2019, dan
2019-2021.
Pengajuan BPK sebagai
Eksternal Auditor IMO ini, menurut Menhub Budi K. Sumadi, selain untuk
menunjukkan profesionalitas sekaligus untuk mendukung politik bebas aktif
Indonesia.
“Apabila terpilih,
selain mengaudit IMO, BPK juga akan mengaudit institusi pendidikan di bawah
IMO, yakni WMU dan IMLI,” jelas Menhub.
Turut hadir dalam
Delegasi RI pada Sidang Majelis IMO ke-37 itu, Wakil Sekretaris Kabinet
(Waseskab) Ratih Nurdiati yang ditunjuk selaku Koordinator Negosiasi
Negara-Negara Wilayah Afrika, Deputi Sekretaris Kabinet bidang Kemaritiman Agustina
Murbaningsih, dan Asisten Deputi Bidang Kelautan dan Perikanan Kedeputian
Maritim Setkab Diana Irawati.(efrizal/tim)