MenaraToday.Com - Paluta :
Jembatan gantung (rambin) merupakan satu satunya akses jalan bagi masyarakat Desa Sipirok Bangun menuju Desa Parsarmaan Kecamatan Portibi Kabupaten Padang Lawas Utara, Kerusakan titi gantung ini juga sudah menjadi ancaman dan sering membahayakan masyarakat yang sehari-hari melewatinya mencari nafkah di seberang Sungai Batang Pane.
Kini rambin itu mulai mengalami kerusakan dan hancur, sehingga kondisinya mulai mengancam keselamatan pengguna fasilitas milik pemerintah itu. Apalagi rambin merupakan satu-satunya akses bagi anak sekolah dan warga dalam mengangkut hasil pertanian.
Warga Desa Sipirok Bangun Panggabean Siregar mengatakan Kepada awak Media Online Menaratoday.com jum’at ( 17 / 01 ) menceritakan kondisi rambin yang memprihatinkan.
sekalipun sebenarnya sudah tidak layak digunakan, namun kami tetap mamakai rambin. Sebab, jika tidak lewat rambin, kami harus lewat darimana sementara Sungai Batang Pane selalu meluap karena sering hujan, padahal penghasilan kami pun hanya cukup buat makan sehari-hari. ujarnya
Dikatakannya lagi , sekitar tiga bulan yang lalu, warga sempat jatuh saat mengendarai sepeda motor di lokasi Itu akibat kerusakan lantai jembatan yang lapuk di jembatan gantung tersebut bahkan sepeda motor sempat tercebur ke sungai Batang Pane.
Di tambakannya, jika dibiarkan terus menerus, akan semakin mengancam keselamatan pengguna rambin dan membuat warga bahkan anak sekolah tingkat SMP - SMA di desa Sipirok Bangun tak bisa sekolah ungkapnya.
Sebagai warga, mereka sangat berharap adanya perhatian pemerintah Kabupaten Padang Lawas Utara dalam membangun fasilitas jembatan di sungai yang memiliki lebar lebih kurang 70 meter tersebut.
Sangat berharap jika nantinya dibangun jembatan permanen di sana. Rasanya kami sangat bahagia jika itu terwujud. ucapnya. (Arman Harahap)
Keterangan Photo : Masyarakat Desa Sipirok Bangun bersama Masyarakat Desa Parsarmaan Kecamatan Portibi Kabupaten Padang Lawas Utara saat melaksanakan Gotongroyong rehab bangun Rambin.