MenaraToday.com - Simalungun :
Kegiatan dinas pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR) pada tahun anggaran (TA) 2019 di kabupaten Simalungun hingga saat ini belum selesai dikerjakan sudah masuk TA.2020. Hal tersebut tampak terlihat di beberapa titik kegiatan.
Salah satunya kegiatan yang belum siap dikerjakan oleh rekanan PUPR tersebut, yaitu pembangunan gapura menuju tempat wisata tinggi raja di marubun lokkung, kecamatan Dolok silau dan peningkatan jalan Sigodang barat, kecamatan panei, kabupaten Simalungun.
Kegiatan tersebut terancam akan didenda, karena tidak dapat menyelesaikan kegiatan sesuai kontrak yang telah di sepakati bersama pejabat pembuat komitmen (PPK) kegiatan. Namun dari 2 titik kegiatan tersebut terindikasi PPK dengan pihak rekanan akan melakukan persekongkolan jahat untuk menghilangkan denda yang dimaksud.
Pasalnya salah satu kontraktor kegiatan saat di konfirmasi menaratoday.com berdalih bahwa kegiatan terlambat bukan karena mereka melainkan banyaknya perubahan rencana kegiatan sehingga terlambat, "itu, karena banyak perubahan gambar kegiatan. Sebelumnya posisi sebenarnya bukan seperti itu, tapi masyarakat tidak terima sehingga dirubah lagi dan itu perubahan ada berapa kali saat kami mau memulai kegiatan" jelas salah satu kontraktor saat dikonfirmasi melalui sambungan selluler miliknya.
Ditempat terpisah, PPK kegiatan Ali Damanik menerangkan, Nanti kita lihat dululah lae, itu kita dendalah nanti kalau memang lewat waktunya"ucapnya. Namun Hotbinson Damanik PPK kegiatan yang berbeda memilih bungkam dan saat dicoba dikonfirmasi dikantornya, Hotbinson Damanik tidak ngantor menurut staffnya, karena tugas diluar. (R1/red)