Jelang Pilkada, Masyarakat Harapakan Calon Bupati Paham dan Mengerti 'Patunggung' Simalungun


MenaraToday.com - Simalungun :

Menjelang pemilihan kepala daerah (Bupati/ Wakil Bupati.red) Kabupaten Simalungun bulan September 2020 mendatang, saat ini banyak nama nama bakal calon bupati yang berniat ikut serta dalam perhelatan demokrasi, dengan memasang puluhan bahkan ratusan baliho, spanduk, stiker dan poster sehingga menjadi tontonan disepanjang jalan-jalan besar se- Kabupaten Simalungun.


Namun ada juga baliho maupun spanduk yang dianggap masyarakat mengganggu pemandangan maupun menyemak bahkan menjadi ancaman keselamatan bagi masyarakat pengguna jalan. Karena banyak baliho, spanduk maupun poster Calon yang sampai terjatuh dan tidak diperbaiki oleh calon maupu tim pemenanganya.

Penilaian masyarakatpun beraneka ragam akan semua calon yang menyatakan diri untuk maju sebagai calon bupati simalungun, Pro-kontra penilaian akan sosok calon menjadi perbincangan hangat.

Namun dari 10 Kecamatan secara acak dilakukan penilaian 90% masyarakat mengharapkan perubahan dan dominan mengidolakan sosok Calon yang mampu dan paham akan kondisi Kabupaten Simalungun dan mampu membawa perubahan dan "Patunggung" Simalungun.

Hal lain, ada juga masyarakat yang hanya mau memilih sosok calon karena etnis Simalungun sehingga sosok tersebut jelas jelas memahami dan mampu menjiwai "Patunggun" Simlaungun.

"Kalau bisa calonya yang pahamlah Simalungun, bukan calon blasteran karena dia kelahiran didaerah Simalungun dan niat mencalon Bupati karena uangnya banyak, terus sebutkan dirinya asli anak Simalungun...apa segampang itu kita menentukan sikap untuk mendukungnya" jelas R. Saragih (40) warga Kelurahan Merek Raya, Senin (16/3/2020).

Lain halnya diutarakan S. Sinaga (43) warga Pematang Raya, membenarkan Kabupaten Simalungun terdiri dari beberapa suku dan agama serta bukan niat membunuh karakter atau memilah milah suku tetapi diharapkan menjadi Bupati Simalungun sewajarnya etnis Simalungun karena wilayah administrasi Kabupaten Simalungun masih tergolong wilayah kebudayaan, Senin (16/3/2020).

"Masa Kabupaten Simalungun dipimpin bukan orang Simalungun, apa mungkin orang suku lain bersedia memajukan Budaya Simalungun, maaf bukan memilah atau niat memecah belah suku tapi Simalungun ibaratnya masih Kabupaten ulayat dan sekalipun jumlah suara pemilih lebih besar di Simalungun bawah bukan harus etnis lain yang harus kita dukung" ucapnya.

Hal senada juga disampaikan P. Purba (35) warga Panei Tongah sangat berharap Bupati Simalungun untuk periode 2020 - 2024 yang mampu membawa perubahan dan lebih mementingkan kepentingan masyarakat bukan mneyengsarakan seperti diduga terjadi saat ini, para honor yang diduga diperas dengan dalih kewajiban perpanjang SK, banyaknya kondisi jalan yang rusak parah memperlambat sistem perekonomian masyarakat, Selasa (17/3/2020).

"Untuk Bupati periode ini jangan lagilah mereka mereka yang dekat maupun sahabat atau famili yang duduk sekarang guna menghilangkan dinasti kerajaan mereka dan demi kemajuan Simalungu  kedepanya. Kalau bisa janganlah lagi yang berhubungan dengan sosok yang duduk saat ini tetapi sosok yang terpanggil dengan nurani untuk membenahi Simalungun yang masih kurang dibawah rata rata saat ini" pungkasnya.

Sugito (55) warga Sidamanik malah memiliki penilaian tersendiri dari beberap nama calon Bupati yang telah memasang baliho, poster maupu  spanduk (alat peraga kampanye.red) dia mengidolakan sosok Amran Sinaga yang belakangan dilihat sangat natural dan berupaya memenahi Simalungun, Selasa (17/3/2020).

"Benar saat ini ada 2 nama calon yang satu suku sama saya, tapi melihat kiprah mereka kan belum pernah berkiprah di Simalungun, yang satu katanya pernah mencalon jadi DPR RI tapi kan bukan mengambil Dapil sini nahh dari situ kan kelihatan bahwa selama ini dirinya tak mau tau toh tentang Simalungun, satu lagi kan hanya sebatas ketua salah satu organisasi nah kita tanya kembali dulu kediri pribadinya apa dengan modal tersebut sudah bangga atau percaya diri mencalon Bupati sekalipun dirinya dekat dengan Presiden (R1)
Lebih baru Lebih lama