Kabar Adanya Supect Corona di Kampar Hoax, Ini Penjelasan Puskesmas Kuok



MenaraToday.Com - Kampar :

Beredar sebuah foto surat melalui pesan WhatsApp berantai yang disertai kalimat embel-embel suspek Covid 19 di Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Kamis (19/3/2020).   

Dalam surat yang beredar tertulis sesorang dengan nama Hj. Zulhema M.Pd (61) berstatus sebagai Orang Dalam Pengawasan (ODP) Covid 19 dan informasi juga beredar , yang mengatakan Hj. Zulhema M.Pd (61) di isolasi dirumah Sakit Awal Bros Pekanbaru, Hal itu dibantah Beliau

"Saya tidak pernah di isolasi di rumah sakit Awal Bros, saya sehat - sehat aja. Saya merasa dirugikan secara sosial, bahkan orang di lingkungan kami merasa takut dengan adanya informasi miring seperti ini"  Bantah Hj. Zulhema M.Pd mantan Kepala Cabang Bangkinang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kampar

Selanjutnya,  Menanggapi pesan berantai  
Pihak Puskesmas Kuok yang mana diwakili dr. Putri  menyampaikan bahwa info yang beredar itu tidak benar dan Puskesmas Kuok tidak Pernah membuat rujukan ke Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru dalam kasus Covid 19

" Status ibuk Zulhema  masih Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang mana kita lakukan selama 14 hari sehabis ibuk Zulhema pulang dari Malaysia, dan dalam hasil akhir pemantauan  ibu Zulhema (61) bebas dari status ODP. Dan tidak pernah Puskesmas Kuok membuat surat rujukan ke rs. Awal Bros " Ungkap dr. Putri ditemui di Puskesmas Kuok

Putri menjelaskan status ODP ini ditetapkan ke masyarakat tersebut sebagai langkah antisipasi. Belum tentu juga masyarakat tersebut terpapar Covid 19.

"Jika nanti ada gejala barulah masyarakat tersebut ditetapkan sebagai Pasien Dalam Pengawasan dengan jangka waktu pengawasan. Dari proses ini baru sampel masyarakat tersebut di uji laboratorium dan lalu ditetapkan apakah pasien positif atau negatif Covid 19," ungkapnya

Ditambahnya lagi, Untuk data Covid 19 Puskesmas Kuok Belum ada yang Suspek Virus Corona atau Covid 19

"Hingga kini Puskesmas Kuok belum ada pasien yang suspek virus corona, jangankan yang suspek, untuk level Pasien Dalam Pengawasan (PDP) hingga sampai saat ini belum ada" Tambah dr. Putri
Lebih baru Lebih lama