MenaraToday.Com - Mesuji :
Gabungan masyarakat dari Tiga Desa yakni Kagungan Dalam, Sritanjung dan Tanjung Harapan yang berada dikecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji melakukan orasi, dengan penyatuan darah sebagai bentuk masyarakat yang menuntut hak mereka dan hak keadilan,terkait Normalisasi lahan oleh pihak PT BSMI dan PT LIP. Senin (9/3/2020).
Orasi yang dipelopori tokoh Masyarakat Hazar Kartika Aswana menggelar Aksi" Pernyataan Sikap", menyampaikan Aspirasi dimuka publik di perapatan Simpang Sritanjung.
Ditengah-tengah masyarakat, Hazar Kartika Aswana menyerukan isi "Pernyataan Sikap", bahwa semua Masyarakat Adat, Kagungan Dalam, Sritanjung, Nipah Kuning,kecamatan Tanjung Raya Menolak dan meminta,hentikan kegiatan PT.BSMI dan PT. LIP terkait normalisasi lahan.
Hazar juga menekankan pihak perusahaan agar menghentikan kegiatan Normalisasi Lahan, jika tetap dilakukan kami Gabungan Masyarakat Adat Mesuji,akan melakukan perlawanan tanpa henti sampai darah penghabisan.
"karena jelas, PT.BSMI dan PT.LIP sudah melanggar kesepakatan,sebelum ada keputusan dari pemerintah mereka sudah melakukan kegiatan Normalisasi di Lahan yang masih sengketa,"ujarnya.
Masih kata anzar , menyimpulkan kami sebagai masyarakat adat Mesuji sudah menderita selama 26 tahun korban dari pemberangusannya, sehingga penderitaan semakin terasa.
Gabungan Masyarakat Mesuji, Kagungan Dalam, Sritanjung,Tanjung Harapan, berharap Presiden Republik Indonesia dapat menyelesaikan Konflik agraria yang terasa semakin menyudutkan hak rakyat, dan berdeklarasikan satu darah pada kain putih sebagai simbol kesatuan. (Edy)

