Ustadz Safi'i Hudin : 'Kita Harus Waspada Karena Kita Tidak Dapat Pastikan Negatif, Positifnya pasien Corona'


MenaraToday.Com -Ketapang : 

Jika sebelumnya pilek, batuk dan demam berlangsung satu minggu, bahkan lebih dari itu sudah biasa, tak masalah.  Namun kini bila itu terjadi, ada rasa was-was dan kekhawatiran bagi si penderita. Ditambah lagi misalnya memiliki riwayat perjalanan jauh. 

Terkait hal ini Ustadz M. Safei Hudin kepada MenaraToday.Com, Minggu (29/3/2020) menghimbau untuk berobat ke Puskesmas atau rumah sakit dan kemungkinan akan ditetapkan dengan status Orang Dalam Pengawasan (ODP) atau Pasien Dalam Pengawasan (PDP)  

"Antara positif dan negatifpun tak tau jika terjangkit Covid-19 saat itu. Jangankan pasien, tenaga medis sendiri tidak bisa memastikan sebelum dites melalui laboratorium. Kondisi ini secara psikis akan berdampak luar biasa dan menjadi beban berat bagi si pasien. Tambah lagi harus diisolasi selama 14 hari. Belum lagi mendengar pembicaraan kanan kiri depan belakang, dengan kata-kata, jangan-jangan" ujar nya

Di rambah kan nya lagi yang berkata "jangan-jangan" pun tak mau dia mendekati si sakit. Jangankan orang lain, keluarga sendiri belum tentu berempati sama si penderita. Lebih baik menjaga jarak dan menghindarkan diri, cari aman. Pikirnya, khawatir si ODP atau PDP terjangkit Covid-19.

Akhirnya si pasien bukan tambah sembuh, malah sebaliknya. Sakit memikirkan keberadaan diri sendiri, makan tak enak, tidurpun tak nyenyak, karena belum ada kepastian penyakit yang diderita, sementara banyak orang menduga dia terjangkit Covid-19.

Wajar dengan beban pikiran yang dihadapi itu, membuat si penderita semakin stres, hingga tekanan darahnya tinggi, disusul bertambahnya penyakit lainnya. Kondisi sosial masyarakat yang memandang "negatif" orang yang terkena Covid-19 turut serta mempengaruhi kejiwaannya.

Kalaupun sampai ada yang meninggal, dikhawatirkan bukan dikarenakan Covid-19 yang belum ada kepastian itu untuk disematkan kepada penderita, tetapi bisa jadi disebabkan karena tekanan psikis yang terbebani bagi si penderita selama masa karantina.

Tak heran jika seorang pasien di RSUD Agoes Djam Ketapang dikabarkan menolak untuk di isolasi. Bahkan di daerah lain ada PDP virus corona dilaporkan melarikan diri dari ruang isolasi  (my)
Lebih baru Lebih lama