Menaratoday.com, Simalungun:
Jembatan penghubung Kecamatan Bosar Maligas - Ujung Padang yang baru aja siap dikerjakan sekitar 4 bulan lalu, kali ini kembali ambruk dan tidak dapat dilalui kendaraan roda 4.
Ambruknya jembatan tersebut diduga akibat pengerjaan kostruksi jembatan yang asal-asalan dan tidak sesuai dengan perencanaannya.
Masyarakat pengguna jembatan tersebut merasa kecewa dan meminta aparat penegak hukum mengambil tindakan tegas dan memeriksa Benny Saragih sebagai Kepala Dinas PUPR Kabupaten Simalungun, karena kegiatan tersebut diduga telah terjadi kerugian negara.
Seperti yang disampaikan Mulyono warga Kecamatan Bosar Maligas pada menaratoday.com saat ditemui, "Ini sudah sangat parah perlakuan mereka pada masyarakat, bagaiamana pekerjaan baru siap langsung hancur lagi seperti ini dan ini harus diperiksa Kepala Dinas PUPR, dan Bupati Simalungun harus cepat memperbaiki jembatan itu, biar bisa kami cari makan" Ujarnya.
Dan PPK kegiatan Ali Damanik, saat dicoba dikonfirmasi melalui sambungan selluler, memilih bungkam dan tidak memberikan jawaban apapun terkait kejadian kegiatan jembatan.
Hal lain, masyarakat menilai ambruknya jembatan karena adanya indikasi pengurangan volume kegiatan dan bahan material yang digunakan untuk pembangunan tersebut.
Diwaktu terpisah, DPRD Simalungun juga saat pansus LKPJ Bupati Simalungun pernah mempertanyakan hal tersebut pada Beny Saragih sebagai kepala dinas terkait. Namun Beny Saragih hanya mengatakan "Itu akan diperbaiki rekanan, karena masih ada masa pemeliharaan" Jelasnya pada anggota Pansus DPRD Simalungun.
Dan dalam pantauan menaratoday.com dilokasi, Jembatan tersebut sudah rusak sangat parah serta tidak bisa digunakan masyarakat lagi untuk beraktifitas ekonomi. Dan kemungkinan melihat kondisi kerusakan yang sangat parah, Dana pemeliharaan yang dimaksud dari rekanan yang biasanya 5% dari pagu anggaran sudah tidak akan mampu memperbaiki ulang jembatan tersebut. (R1/red)