MenaraToday.Com - Pandeglang :
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menegaskan dirinya tidak ingin menjadi menteri populer dengan kebijakan-kebijakan yang ditelurkan. Sebab, tugasnya hanya menjalankan perintah Presiden untuk memperjuangkan nasib nelayan dan pembudidaya ikan.
"Saya ini bukan
Menteri Kelautan dan Perikanan. Saya enggak mau mengiklankan diri saya. Saya
mau nelayan tersenyum, itu perintah Presiden," tegas Edhy saat menghadiri
panen raya udang vaname di tambak PT Ujung Kulon Sejahtera Makmur Abadi (UKSMA)
di Desa Ujung Jaya, Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten, Selasa (11/8/2020) kemarin.
Edhy mengatakan,
Kabupaten Pandeglang memiliki potensi yang cukup besar di sektor perikanan,
baik tangkap maupun budidaya. Pandeglang memiliki panjang pantai seluas 373
kilometer dan 3.500 hektare lahan perikanan budidaya yang belum tergarap secara
maksimal.
Menteri Edhy
berharap, masyarakat setempat bisa memanfaatkan semua potensi itu. Seperti yang
telah dilakukan oleh PT UKSMA dan 30 pelaku usaha budidaya udang lain di
Pandeglang. Termasuk masyarakat umum ikut ambil bagian di bisnis tambak udang
ini.
Dia menjelaskan,
keuntungan dari tambak udang sangat menjanjikan. Dari satu hektar lahan, Edhy
mangambil contoh di tambak milik PT UKSMA, bisa menghasilkan 45 ton dalam empat
bulan.
"Jika satu
hektare dibagi empat saja, 2.500 meter persegi bisa menghasilkan 10 ton. Kalau
harga udang Rp60 ribu saja sudah Rp600 juta. Dipotong setengahnya untuk ongkos
produksi. Untungnya Rp300 juta," jelasnya.
Menteri Edhy juga
menjamin kemudahan perizinan untuk pembudidaya dengan hanya melakukan
pengurusan di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
"Jadi enggak ada
aturan yang memberatkan. Kapolri sudah kirim telegram ke Kapolda agar nelayan
dan pembudidaya tidak dikriminalisasi. Saya pasang badan untuk Anda (nelayan
dan pembudidaya)," ujarnya.
Sementara itu pemilik
tambak PT UKSMA, Haji Buntara, mengucapkan terima kasih kepada Menteri Edhy
yang telah banyak melakukan gebrakan di sektor perikanan budidaya, khususnya
udang. Yang paling dirasakan pelaku usaha budidaya, kata Buntara, adalah
penyederhanakan perizinan yang tadinya berbelit-belit.
"Ini seperti gunung es yang mencair. Pak Edhy Prabowo terima kasih banyak. Semoga menjadi amal bapak telah mendobrak izin-izin yang susah selama ini," kata Buntara. (Efrizal/Ila)