MenaraToday.Com - Malang :
Bukan saja memberikan edukasi cuci tangan kepada pelajar di Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ), mahasiswa PMM UMM Kelompok 26 juga memberikan pelatihan cara membuat handsinitizer alami kepada kelompok Dasawisma RT 02 Dusun Sempu Kecamatan Dau Kabupaten Malang, Senin (31/8/2020).
“Handsinitizer ini hanya terbuat dari 3 bahan yang sangat umum dan mudah ditermui disekitar kita, yaitu daun sirih, jeruk nipis dan air. Pemberian edukasi ini bertujuan untuk membantu ibu rumah tangga dalam memanfaatkan Tanaman Obat Keluarga (Toga) serta membantu untuk memberikan solusi mudah dan murah dalam mendapatkan hand sanitizer yang saat ini menjadi incaran seluruh masyarakat akibat pandemi Covid-19” ujar Koordinator Kelompok 26 PMM UMM, Nur Diniah.
Sementara itu salah seorang kelompok 26 PMM UMM, Melisa menyebutkan handsinitizer alama memiliki
banyak keuntungan, antara lain menjadi alternatif untuk orang yang memiliki
alergi atau sensitif terhadap bahan kimia, bahannya sangat mudah di dapat, modal
yang sedikit/murah dan tidak perlu warktu banyak dalam proses pembuatannya.
“Pemilihan dau sirih sebagai bahan untuk dalam pembuatan handsinitizer
alami dikarenakan daun sirih memiliki kandungan atiseptik yang dapat membunuh
kuman. Sebanyak 15% ekstrak daun siring
setara dengan 70% alkohol yang ampun dalam membunuh kuman. Lalu penambahan air
jeruk nipis mimiliki fungsi sebagai pengawet alami yang tinggi akan
antioksidannya, mengapa diberikan antioksidan dalam campuran handsinitizer?
Daun sirih mudah teroksidasi, tandanya seperti menghitamnya daun yang sudah
dipotong kecil-kecil. Sama halnya seperti apel yang telah dikupas, lalu biarkan
di udara terbuka, maka akan berubah menjadi kuning kecoklatan, nah salah satu
cara untuk memperlambat proses oksidasi tersebut, kami menambahkan air jeruk
nipis sebagai pengawetnya” jelas Melisa
Melisa juga menyebutkan bahwa handsinitizer alami tidak dapat bertahan
lebih dari 2 minggu
“Setelah 2 minggu, handsinitizer alami ini tidak dapat dipergunakan lagi, jika
terlihat tanda-tanda seperti perubahan warna yang lebih pekat pada cairan
handsinitizer, timbulnya bau tengik dan
adanya endapan yang berwarna gelap daripada cairan yang dibagian atas, maka
dari itu kami menyampaikan kepada ibu-ibu Dasawisma agar tidak membuatnya dalam
jumlah banyak. Sebab handsinitizer alamai ini hanya untuk dipergunakan sendiri,
bukan untuk dijadikan produk yang diperjual belikan. Hal ini dikarenakan produk
tersebut tidak dapat bertahan lama jika disimpan dalam jangka waktu yang
panjang” jelas Melisa
Dalam pembuatan hansinitizer ini disaksikan Ibu Kepala Dusun Sempu serta
anggota Dasawisma RT/2 Dusun Sempu, Kabupaten Malang dengan didampingi dosen
pembimbing Iqbal Ramadhani Padiputra, Se, MM
Diakhir kegiatan, kelompok 26 membagikan hand sanitizer yang dibuat bersama-sama. Pembagian hand sanitizer alami dibagikan dalam bentuk paket Safety Care Kit yang terdiri dari brosur cara pembuatan hand sanitizer, brosur tips era new normal, hand soap, hand sanitizer alami, masker, dan vitamin C. (Nur Jamat)