MenaraToday.Com – Jakarta :
Sejumlah
negara lainnya di Asia seperti India, Filipina, Bangladesh, Iran, Nepal, hingga
Korea Selatan diketahui juga mengalami lonjakan kasus beberapa waktu belakangan
ini.
"Ini
perlu diwaspadai sehingga kita tidak kehilangan kendali atas manajemen yang ada
dalam menangani pandemi ini utamanya di daerah maupun di pusat," ujar
Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas membahas laporan Komite
Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin,
(24/8/2020).
Untuk itu,
Kepala Negara meminta jajarannya untuk bekerja lebih keras dalam hal penanganan
pandemi ini, utamanya untuk menyeimbangkan gas dan rem antara penanganan
Covid-19 dan pemulihan ekonomi dalam takaran yang tepat.
"Saya
ingin menekankan beberapa hal agar Komite, dalam hal ini Mendagri, mengingatkan
kembali kepada satgas di daerah, gubernur, bupati, dan wali kota agar
betul-betul serius bekerja keras dalam rangka penanganan Covid ini,"
tuturnya.
Kedisiplinan
untuk menerapkan protokol kesehatan disinggung oleh Presiden dalam rapat
terbatas kali ini. Menurutnya, hingga nanti vaksin Covid-19 ditemukan dan dapat
diberikan kepada masyarakat, kunci utama dalam mencegah penyebaran virus korona
tersebut ialah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti mengenakan
masker.
Presiden
meminta agar kampanye dan promosi terkait penggunaan masker di tengah
masyarakat untuk lebih digalakkan.
"Tolong
ini betul-betul segera yang berkaitan dengan ajakan untuk memakai masker,
membagi masker, ini betul-betul pelaksanaannya bisa dipercepat," ucapnya.
Sementara itu,
dalam hal pemulihan ekonomi yang berjalan beriringan dan seimbang dengan
penanganan kesehatan, Kepala Negara juga kembali menegaskan agar pelaksanaan
skema bantuan langsung ke masyarakat dapat dilakukan dengan cepat. Selain itu
model bantuan lainnya juga harus terus digerakkan.
"Hari ini
akan ada banpres (bantuan Presiden) produktif, kemudian (dalam waktu dekat) ada
juga untuk subsidi gaji. Ini betul-betul diikuti karena ini paling banyak yang
terkendala ialah urusan data dan nomor akun di bank. Saya kira ini yang agak
menghambat kita sehingga kita harapkan nanti di pertengahan Agustus sampai
September sudah selesai sehingga bisa mengungkit growth kita," tuturnya.
Selain itu,
Presiden Joko Widodo juga mengingatkan satu kunci utama lainnya untuk menjaga
perekonomian nasional agar tidak melemah lebih dalam, yakni menjaga investasi
agar tidak tumbuh minus di atas lima persen.
"Usahakan,
kalau tidak bisa plus, jangan sampai di atas lima minusnya," ujar
Presiden. (Efrizal)